- Apa Itu Susu Segar dan Bagaimana Cirinya? Ciri-Ciri Susu Segar: 1. Warna: 2. Konsistensi: 3. Bau: 4. Kebersihan: 5. Suhu Penyimpanan: 6. Tidak Mengalami Pemisahan:
- Cara Menjaga Susu Sapi Agar Tetap Segar 1. Penyimpanan pada suhu yang Tepat: 2. Pengolahan bagi pengumpul susu
- Ciri-ciri Susu yang Rusak 1. Perubahan Warna: 2. Perubahan Bau: 3. Perubahan Konsistensi: 4. Pecahnya Susu (Fase Koagulasi): 5. Mikroorganisme dan Cemaran Mikroba: 6. Tersimpan dalam Suhu yang Salah:
- Dampak Mengonsumsi Susu yang Rusak
Susu sapi adalah sumber gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan anak, mengandung protein dan kalsium yang penting bagi tubuh. Berbagai program pemerintah, termasuk makan siang gratis dengan susu sapi, menunjukkan pentingnya susu sebagai bagian dari konsumsi gizi masyarakat.
Namun, permasalahan yang sering dihadapi oleh peternak adalah menjaga kesegaran susu setelah diperah, terutama dalam proses distribusinya, seperti yang dialami beberapa peternak sapi di Pasuruan beberapa waktu lalu.
Namun, masalah tidak hanya dialami oleh para peternak, semua orang yang membeli susu sapi murni mungkin memiliki kesulitan yang sama dalam menyimpan dan menjaga kesegaran susu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Susu Segar dan Bagaimana Cirinya?
Dilansir dari lama Kementerian Peternakan Republik Indonesia, susu segar adalah susu yang baru diperah dari sapi atau kambing, tanpa adanya penambahan atau pengurangan bahan lain selain proses pendinginan untuk menjaga kesegarannya. Susu segar disebut juga susu mentah (raw milk), yang belum melalui proses pasteurisasi atau pengolahan lainnya.
Ciri-Ciri Susu Segar:
1. Warna:
Susu segar berwarna putih kekuningan. Warna ini menunjukkan bahwa susu belum terkontaminasi atau dicampur dengan bahan lain.
2. Konsistensi:
Susu segar memiliki konsistensi yang kental dan homogen, artinya tidak ada bagian yang terpisah dan tetap terlihat seragam setelah diperah.
3. Bau:
Susu segar memiliki bau khas susu yang tidak menyimpang. Bau yang tidak sedap seperti bau asam atau amis menandakan bahwa susu sudah rusak.
4. Kebersihan:
Susu segar dalam kondisi baik tidak mengandung kotoran atau partikel asing. Jika ada kotoran atau benda lain, susu dianggap tidak layak konsumsi.
5. Suhu Penyimpanan:
Susu segar harus disimpan pada suhu yang tepat, antara 4°C hingga 10°C. Penyimpanan yang tepat menjaga kesegaran dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
6. Tidak Mengalami Pemisahan:
Susu segar tetap homogen, artinya tidak ada pemisahan antara cairan dan lemak. Susu yang terpisah menunjukkan bahwa kualitasnya mulai menurun.
Cara Menjaga Susu Sapi Agar Tetap Segar
Dilansir dari laman Dinas Peternakan Jawa Timur, susu sapi yang baru diperah sangat rentan terhadap perubahan kualitas, terutama akibat pengaruh suhu penyimpanan yang tidak tepat. Berikut adalah cara-cara untuk menjaga agar susu tetap segar dan aman dikonsumsi:
1. Penyimpanan pada suhu yang Tepat:
Susu segar harus segera didinginkan setelah diperah untuk mencegah berkembangnya mikroorganisme yang dapat merusak kualitas susu. Suhu ideal untuk menyimpan susu:
- Pada suhu 4°C, susu dapat bertahan lebih dari 100 jam.
- Pada suhu 10°C, susu tetap segar hingga 89 jam.
- Pada suhu 15°C, susu bertahan selama 35 jam.
- Pada suhu 20°C, susu hanya dapat bertahan 19 jam, dan pada suhu 30°C hanya sekitar 11 jam.
Peternakan dan pengumpul susu idealnya menyimpan susu pada suhu 1-5°C dalam waktu maksimal 4 jam untuk menjaga kesegarannya.
2. Pengolahan bagi pengumpul susu
Proses distribusi susu dari peternakan ke pabrik atau konsumen harus menjaga suhu tetap rendah (di bawah 5°C) dan menghindari perubahan suhu yang mendadak agar kualitas susu tetap terjaga.
Gunakan wadah penyimpanan yang higienis dan terbuat dari material yang aman seperti stainless steel. Proses pasteurisasi atau penyimpanan susu dalam kondisi tertutup rapat di bawah suhu 5°C adalah metode yang umum untuk mempertahankan kesegaran susu. Proses UHT (Ultra High Temperature) dapat juga digunakan untuk mengawetkan susu dalam suhu tinggi, namun setelah kemasan dibuka, susu harus segera dikonsumsi. Pastikan peralatan yang digunakan dalam penanganan susu, seperti alat pemerah susu dan wadah penyimpanan, selalu dalam kondisi bersih dan higienis untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme patogen.
Ciri-ciri Susu yang Rusak
Meskipun susu adalah sumber gizi yang sangat berguna, ia juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme jika tidak disimpan dengan baik. Berikut adalah ciri-ciri susu yang sudah rusak dan tidak layak konsumsi:
1. Perubahan Warna:
Susu segar biasanya berwarna putih kekuningan. Jika susu berubah warna menjadi lebih gelap atau kekuningan yang berlebihan, ini bisa menandakan bahwa susu sudah mulai rusak.
2. Perubahan Bau:
Susu yang segar memiliki bau khas susu. Jika susu berbau asam, amis, atau bau tidak sedap lainnya, ini adalah tanda bahwa susu sudah terkontaminasi mikroba dan tidak layak dikonsumsi.
3. Perubahan Konsistensi:
Susu segar seharusnya homogen dan tidak menggumpal. Jika susu menunjukkan gumpalan atau menjadi lebih kental, ini bisa menjadi indikasi bahwa susu telah rusak atau mulai mengalami fermentasi.
4. Pecahnya Susu (Fase Koagulasi):
Susu yang mengalami perubahan fisik seperti pemisahan lemak atau menggumpal dalam wadah bisa menandakan bahwa susu telah terkontaminasi atau terpapar suhu yang tidak sesuai.
5. Mikroorganisme dan Cemaran Mikroba:
Susu yang rusak biasanya mengandung mikroba yang melebihi batas standar SNI, yakni lebih dari 1x10^6 CFU/ml. Jika diuji di laboratorium, susu yang rusak akan menunjukkan tingkat cemaran mikroba yang tinggi.
6. Tersimpan dalam Suhu yang Salah:
Susu yang dibiarkan pada suhu lebih dari 20°C untuk waktu yang lama akan cepat mengalami penurunan kualitas. Susu harus segera didinginkan untuk menghindari berkembangnya mikroorganisme.
Dampak Mengonsumsi Susu yang Rusak
Mengonsumsi susu yang sudah rusak tidak hanya menyebabkan rasa tidak nyaman, tetapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius, seperti:
- Keracunan makanan yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
- Gangguan pencernaan akibat mikroba patogen yang ada dalam susu.
- Penyakit lebih serius jika susu terkontaminasi dengan mikroorganisme berbahaya, yang bisa berujung pada keracunan hingga kematian.
Susu adalah makanan bergizi yang penting, namun sangat rentan terhadap kerusakan jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk menjaga kualitas susu tetap baik, penting untuk memperhatikan suhu penyimpanan, kebersihan peralatan, serta penggunaan teknologi pengolahan yang tepat. Sebaliknya, susu yang rusak dapat memiliki ciri-ciri perubahan warna, bau, dan konsistensi yang harus diwaspadai agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan konsumen.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(ihc/iwd)