Kuliner Jawa Timur telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Jika sebelumnya, ada 10 kuliner tradisional, tahun ini bertambah empat menjadi 14 kuliner yang mendapatkan Warisan Budaya Takbenda.
Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan, memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan unik di setiap daerah. Keunikan ini tidak hanya tampak pada bahasa, musik, dan seni, tetapi juga mencakup banyak aspek lain, termasuk kuliner.
Salah satu provinsi yang terkenal dengan keragaman budayanya adalah Jawa Timur. Selain memiliki keindahan alam yang memukau, Jawa Timur juga dikenal dengan warisan kulinernya yang khas dan kaya rasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuliner Jatim Jadi WBTb
14 kuliner khas Jawa Timur telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur. Berikut daftar kuliner Jatim yang menjadi Warisan Budaya Takbenda.
1. Lodho
Lodho adalah masakan khas Kabupaten Trenggalek yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2016. Hidangan ini berbahan dasar ayam kampung yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah yang kuat, mirip opor atau kari ayam.
Namun, lodho memiliki cita rasa khas tersendiri, terutama karena penggunaan ayam kampung yang memberikan tekstur dan rasa lebih lezat, serta penggunaan rempah yang lebih kuat. Ciri khas lodho adalah rasanya yang pedas, yang memberikan sensasi unik saat dinikmati.
![]() |
2. Rawon Nguling
Rawon Nguling, yang berasal dari Kabupaten Probolinggo, diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2018. Awalnya, hidangan ini sering disajikan dalam acara hajatan masyarakat Tengger.
Rawon Nguling dikenal dengan kuah hitamnya yang khas, yang berasal dari penggunaan kluwek, sejenis buah yang beracun jika tidak diolah dengan baik, namun mampu menciptakan rasa segar dan gurih. Rawon biasanya disajikan dengan nasi putih, empal, sambal korek, telur asin, dan kecambah, menghasilkan kombinasi rasa yang sempurna.
![]() |
3. Ledre
Ledre merupakan makanan ringan khas Kabupaten Bojonegoro yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2021. Hidangan ini pertama kali dibuat pada masa penjajahan tahun 1943 oleh Mak Min Tjie, seorang wanita keturunan Tionghoa karena kekurangan bahan masakan ketika lapar melanda.
Ledre terbuat dari tepung beras, gaplek, dan santan yang dicetak tipis di atas wajan baja. Awalnya, ledre berbentuk lembaran, tetapi seiring waktu, ledre mengalami perkembangan dan kini hadir dalam berbagai rasa dan bentuk.
![]() |
4. Kaldu Kokot
Kaldu Kokot adalah hidangan khas Sumenep yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2021. Kuliner ini berbahan dasar kikil sapi (kokot) yang dimasak dengan kacang hijau. Selain kikil, hidangan ini juga menyertakan jeroan sapi.
Jeroan tersebut seperti iso, babat, paru, serta tambahan lontong dan kroket ketela. Rasanya gurih dengan tekstur kikil yang lembut dan lumer di mulut, sehingga menciptakan pengalaman makan yang memuaskan.
![]() |
5. Cakee
Cakee adalah hidangan pembuka khas Sumenep yang pada tahun 2021 juga diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda. Hidangan ini mirip dengan sup atau capcay dan biasanya disajikan pada acara-acara pesta pernikahan sebelum hidangan utama.
Bahan dasar cakee terdiri dari sayuran seperti kubis, kentang, wortel, serta tambahan bakwan udang, ayam kampung, dan lidah sapi. Kuahnya terbuat dari saus tomat dan kaldu ayam, memberikan rasa yang ringan dan menyegarkan.
![]() |
6. Krecek Bung
Krecek Bung adalah salah satu makanan khas Kabupaten Lumajang yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2024. Hidangan ini terbuat dari rebung atau tunas bambu muda yang diolah secara tradisional.
Krecek Bung memiliki rasa gurih dengan sentuhan manis, serta aroma asap yang khas. Teksturnya renyah saat digigit, menjadikan Krecek Bung hidangan yang unik dan menarik untuk dicicipi.
7. Pudak
Pudak adalah kue khas Kabupaten Gresik yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2024. Kue ini terbuat dari tepung beras, gula, dan santan, serta dibungkus dengan pelepah daun pinang.
Pudak hadir dalam berbagai varian, seperti pudak putih, merah, sagu, dan pandan. Pada awalnya, pudak dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Gresik yang sering bepergian jauh sebagai pedagang, sehingga kue ini menjadi bekal perjalanan yang praktis.
![]() |
8. Ampo
Ampo adalah makanan tradisional khas Kabupaten Tuban yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2024. Ampo terbuat dari tanah liat pilihan yang dipanggang, dan diyakini memiliki khasiat menenangkan perut, terutama bagi wanita hamil.
Meskipun tidak umum, Ampo memiliki nilai spiritual dan sering digunakan dalam upacara adat. Hidangan ini berbentuk seperti wafer berwarna coklat kehitaman dan memiliki tekstur renyah.
![]() |
9. Brem
Brem dari Kabupaten Madiun diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2023. Makanan ini terbuat dari fermentasi beras ketan dan memiliki rasa manis dengan sedikit asam. Ketika dimakan, brem langsung meleleh di mulut.
Brem yang meleleh di mulut ini memberikan sensasi lembut dan dingin. Rasa manis yang dominan berpadu dengan keasaman dari proses fermentasi, menciptakan sensasi rasa yang khas dan unik.
![]() |
10. Pecel Semanggi
Pecel Semanggi, makanan khas Kota Surabaya, diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2022. Hidangan ini berbahan dasar daun semanggi, dengan bumbu kacang yang terbuat dari ubi jalar dan kacang tanah.
Pecel khas Surabaya ini disajikan dengan kerupuk puli. Selain rasanya yang manis, pecel semanggi juga dikenal memiliki manfaat untuk memperlambat osteoporosis. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, cicipi sekarang juga.
![]() |
11. Pecel Madiun
Pecel Madiun merupakan makanan khas Kota Madiun yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2022. Hidangan ini menggunakan bumbu kacang yang kaya rasa dengan tambahan jeruk purut.
Tidak hanya itu, juga ada beragam sayuran seperti kacang panjang, kenikir, bayam, dan tambahan lamtoro. Pecel Madiun biasanya disajikan dengan nasi, peyek, dan lauk seperti tempe, empal, atau telur.
![]() |
12. Sego Krawu
Sego Krawu adalah makanan khas Kabupaten Gresik yang diakui pada tahun 2022. Nasi Krawu terdiri dari nasi yang disajikan dengan suwiran daging sapi, jeroan semur, sambal terasi, dan berbagai jenis srundeng. Hidangan ini disajikan di atas daun pisang, menciptakan aroma yang khas dan kelezatan yang menggugah selera.
![]() |
13. Rujak Cingur
Rujak Cingur, makanan khas Surabaya, diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2021. Hidangan ini terdiri dari potongan buah dan sayuran yang dipadukan dengan cingur atau bagian moncong sapi, kemudian disiram dengan bumbu petis yang gurih dan kaya rasa. Rujak Cingur biasanya disajikan dengan tahu, tempe, lontong, dan sayuran segar.
![]() |
14. Krupuk Abang Ijo
Kerupuk Abang Ijo dari Kabupaten Bojonegoro diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2024. Kerupuk ini pertama kali dibuat pasangan Tan Tjian Liem dan Oei Hay Nio pada 1929. Kerupuk ini terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan renyah, serta warna-warni menarik, menjadikannya oleh-oleh favorit.
![]() |
Keberagaman kuliner khas Jawa Timur ini tidak hanya memperkaya budaya lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata kuliner yang semakin diminati masyarakat luas. Setiap hidangan memiliki cerita, cita rasa, dan keunikan yang khas, menjadikannya warisan yang patut dilestarikan bagi generasi mendatang.
Artikel ini diyulis oleh Angley Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/irb)