Kemewahan Rasa Rujak Banyuwangi Ala Bupati Ipuk

Kemewahan Rasa Rujak Banyuwangi Ala Bupati Ipuk

Eka Rimawati - detikJatim
Minggu, 01 Sep 2024 14:46 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk, sedang menikmati rujak khas Banyuwangi
Bupati Banyuwangi sedang menikmati rujak khas Banyuwangi. Foto: Istimewa
Surabaya -

Siang terik terasa hangat dan tenang di sebuah gang kecil di Kampung Osing Sawahan, Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi. Tampak seorang perempuan dengan gaya sanggul nyentrik dan raut wajah ramah sibuk mengadu ulekan kayu dengan tempayan tanah.

Tujuh buah cabai rawit, asam Jawa, sedikit petis, diulek jadi satu bumbu dengan aroma pedas yang khas. Sejumlah buah juga diiris kecil dan dimasukkan dalam tempayan kayu yang berisi bumbu sambal dan air.

"Ini kesukaan ibu bupati itu mbak, pedas dia senangnya. Kalau mau rujak ya ke sini ini dah, maunya rujak cemplung ini wes," jelas Mukarana seorang penjual rujak khas Banyuwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama lebih dari dua dekade, Mukarana bergelut sebagai penjual rujak khas Banyuwangi. Sudah ribuan porsi dihasilkan untuk pelanggan setia di warung yang ia rintis dengan sederhana di rumah tinggalnya.

Warung Rujak Mukaranah Khas BanyuwangiWarung Rujak Mukaranah Khas Banyuwangi Foto: Istimewa

Sala satu pelanggan setianya adalah Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Ia sudah 15 tahun menjadi pelanggan setia rujak ini.

ADVERTISEMENT

"15 tahun mbak saya kenal Bu Ipuk, orangnya santun, sederhana, dan baik. Sering nangis saya kalau lihat dia itu, soalnya kangen terus," lanjutnya sembari meracik bumbu rujak.

Suasana hening sontak riuh saat sosok perempuan berkacamata dengan pakaian serba hitam muncul di warung rujak yang terletak di sudut gang tersebut. Tanpa basa-basi, Mukarana bergegas memeluknya. Air mata menyeruak timbul dari sudut matanya.

"Ibu....Ya Allah Ibu Ipuk... Kangen saya. Nangis saya lihat ibu digiring ribuan orang kemarin itu," teriak Mukarana sembari menciumi pipi Ipuk.

Perempuan berpakaian serba hitam dengan paduan bawahan batik itu adalah Bupati Ipuk. Saat merindukan kemewahan dan kenikmatan yang sesungguhnya, Ipuk kerap datang ke gang kecil di Kampung Penataban.

Bupati Ipuk di Warung Rujak Mukaranah Khas BanyuwangiBupati Ipuk di Warung Rujak Mukaranah Khas Banyuwangi Foto: Istimewa

Rujak Mukarana adalah kemewahan yang ia buru di balik padatnya jadwal kerja dan pertemuan diplomatik yang harus dilakoni sebagai kepala daerah.

"Saya kerap ke tempat Ibu Mukarana dan membeli rujak karena rasanya yang enak. Kemewahan bagi lidah saya bisa menikmati rujak yang enak ini. Saya cocok," kata Ipuk sembari menikmati rujak yang telah dipesan sebelumnya.

Kampung Osing Penataban yang tenang dan keramahan warga tanpa memandang jabatan kian menambah megah kemewahan rasa yang dihadirkan lewat tempayan tanah Mukarana.

"Masyarakat Osing di sini ramah-ramah, Ibu Mukarana ini salah satunya. Orangnya lucu, polos, dan tulus. Itu juga mungkin ya, yang bikin rujaknya nikmat," kelakar Ipuk sembari tersenyum simpul.

Ipuk dipastikan menjadi salah satu calon kepala daerah pada Pilbup Banyuwangi 2024. Ia berharap langkahnya adalah yang terbaik agar pekerjaan rumah yang sempat tertunda untuk menyejahterakan masyarakat lain, seperti Mukarana, dapat terwujud.

"Semoga semuanya dilancarkan. Saya sering mendatangi UKM-UKM seperti beliau ini, ya setidaknya itu langkah kecil saya untuk turut mendorong peningkatan bisnis dan memberi semangat," tegas Ipuk.

Selepas menikmati rujak Mukarana, Ipuk menyempatkan diri menyapa sejumlah warga yang sengaja datang lantaran lama tak jumpa. Kesibukan membuat Ipuk sulit berkunjung ke warung rujak yang kerap ia datangi tersebut.

Setelahnya, Ipuk kembali ke agenda hariannya sebagai kepala daerah Banyuwangi. Sore itu, ia langsung meninjau pembangunan infrastruktur jalan di Desa Papring, Kecamatan Kalipuro, yang berada di ketinggian 600 mdpl.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads