Disabilitas tuli dari Komunitas Cerita Teman Tuli (Tatuli) Surabaya ternyata punya bakat yang luar biasa. Mereka mahir membuat beragam minuman kopi.
Meski memiliki keterbatasan mendengar dan berbicara, namun mereka mampu mengasah bakatnya di bidang kuliner. Mereka berkesempatan menjadi barista Kopi Tutur Rasa Surabaya. Ini menunjukkan bahwa disabilitas juga memiliki kesempatan yang setara.
Salah satu Teman Tuli, Devi mengatakan dia ingin mengembangkan kemampuan dalam meracik kopi agar bisa mendapatkan pekerjaan di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencoba untuk belajar agar bermanfaat untuk masa depan. Waktu awal belajar agak kesulitan, tapi akhirnya bisa. Ada keinginan pengen jadi barista," ujar Devi dibantu dengan juru bahasa kepada detikJatim, Jumat (30/8/2024).
Kini Devi sudah piawai mengoperasikan mesin espresso. Melalui tangannya, dia bisa membuat kreasi vanilla latte, hazelnut, cappucino, dan beberapa varian lainnya.
"Caranya ambil bubuk kopi 16 gram, lalu ditimbang dimasukkan mesin kopi. Setelah itu diletakkan 2 gelas untuk menampung tetes kopi. Lalu ambil cup kopi selanjutnya pakai sirup gula 30ml. Diberikan es batu, selanjutnya susu kira-kira 90ml. Baru dituang kopi," jelasnya.
Teman Tuli lainnya, Anya juga terlihat mahir membuat minuman kopi. Dengan tangannya yang lihai sambil tersenyum, dia meracik kopi hingga menyajikannya kepada konsumen.
detikJatim pun berkesempatan mencoba kopi varian vanilla latte buatan Anya. Perpaduan espresso dan susunya seimbang. Sirup vanilla yang ditambahkan juga menambah aroma dan sentuhan rasa manis yang khas.
"Terima kasih," kata Anya dengan bahasa isyarat usai membuat kopi.
(irb/fat)