Surabaya memiliki berbagai kuliner yang menjadi daya tarik wisata. Oleh-oleh khas Surabaya selalu menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke Kota Pahlawan. Salah satunya lapis Surabaya.
Kue ini tersohor kelezatannya dan kerap dijadikan oleh-oleh Surabaya. Rasanya kurang lengkap jika ke Surabaya tidak membawa pulang lapis Surabaya. Tapi, tahukah kamu, lapis Surabaya sudah ada sejak zaman kolonial Belanda?
Lapis Surabaya bukanlah kuliner biasa. Kue lembut ini menjadi warisan kuliner yang sangat terkenal. Tak hanya itu, lapis Surabaya menjadi sebuah simbol kekayaan sejarah dan keberagaman budaya.
Fakta Seputar Kue Lapis Surabaya:
Tak ada salahnya mengetahui fakta-fakta kue lapis Surabaya sebelum mencicipinya. Berikut sejumlah fakta menarik seputar kue lapis Surabaya, yang tak hanya cocok jadi oleh-oleh tapi juga kue khas Lebaran.
1. Asal-usul Nama Lapis Surabaya
Nama lapis Surabaya berasal dari tempat asalnya. Sejak pertama kali muncul, kue ini menjadi salah satu ikon kuliner khas Jawa Timur. Menurut informasi dari situs resmi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, lapis Surabaya memiliki nama lain spiku.
Spiku berasal dari bahasa Belanda, yakni kata "spek" yang berarti lemak daging babi, dan "koek" yang berarti kue. Meskipun asal-usul namanya terkait lemak daging babi, spiku halal.
Kue ini juga tidak mengandung bahan tersebut dalam proses pembuatannya. Lapis Surabaya memiliki nama lain spiku karena bentuknya yang seperti lapisan lemak pada perut babi.
2. Pengaruh Budaya Eropa dan Tionghoa
Kue lapis Surabaya memiliki pengaruh budaya Eropa dan Tionghoa yang kuat. Spiku dikembangkan pada masa kolonial Belanda di Indonesia, yang terinspirasi kue lapis Eropa.
Penjajah Belanda sering memproduksi spiku, namun kemudian kue ini dimodifikasi dan diadaptasi oleh keturunan Tionghoa di Indonesia. Mereka menggunakan bahan dan rempah-rempah khas Indonesia.
Bahan-bahan tersebut seperti kayu manis, cengkeh, pala, dan adas manis. Lapis Surabaya menggunakan lapisan tipis, kemudian berkembang menjadi versi yang lebih khas dengan cita rasa Indonesia.
3. Kue Khas Lebaran
Seiring berjalannya waktu, kue ini menjadi pilihan utama saat Lebaran atau perayaan penting lainnya. Keberadaannya di meja makan keluarga menjadi simbol kebahagiaan dan keberlimpahan.
4. Inovasi
Sejak zaman kolonial, resep Kue lapis Surabaya telah mengalami berbagai inovasi. Mulai dari bahan-bahan yang semakin variatif hingga proses pembuatannya yang semakin modern.
Saat ini, lapis Surabaya juga hadir dengan berbagai variasi memasak, baik kue yang dipanggang hingga kukus. Inovasi ini menjadikan kue lapis Surabaya tetap populer di setiap generasi.
Baca juga: 5 Jajanan Pasar Surabaya yang Wajib Dicoba |
5. Komposisi Lapis Surabaya
Selayaknya kue lain, lapis Surabaya terbuat dari berbagai bahan utama dan tahapannya. Berikut komposisi kue dari bahan hingga penyelesaian menjadi lapis Surabaya.
Bahan-bahan Utama
Bahan utama lapis Surabaya terdiri dari tepung terigu, telur, mentega, gula, dan ekstrak vanila. Bahan ini dikombinasikan untuk menciptakan tekstur yang lembut dan rasa khas.
Pewarna Alami
Salah satu ciri khas lapis Surabaya adalah lapisan berwarna kuning dan cokelat. Pewarna alami atau pewarna makanan instan berwarna kuning dan cokelat sering digunakan untuk memberikan warna pada lapisan-lapisan kue.
Pembuatan Lapisan
Lapisan kue dibuat secara terpisah untuk setiap warna, kemudian dilapis bersamaan dalam oven. Proses ini membutuhkan keterampilan khusus agar lapisan-lapisan tersebut dapat menyatu dengan rapi.
Penyelesaian dengan Selai Kaya
Lapis Surabaya biasanya diisi selai kaya yang terbuat dari kuning telur, mentega, dan gula. Selai ini memberikan cita rasa manis yang lezat dan menjadi pelengkap sempurna untuk lapisan-lapisan kue.
Sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia, kue lapis Surabaya terus memikat hati banyak orang. Dengan sejarah yang kaya dan proses pembuatan yang memerlukan keterampilan khusus, kue ini tidak hanya menyajikan kenikmatan, tetapi juga membawa nostalgia akan tradisi dan kebersamaan.
Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Video: Heboh dan Serunya Festival Rujak Uleg di Surabaya!"
(irb/sun)