'Jumat Keramat' Menjerat Bupati Ponorogo dan Orang-orang Dekat

Round Up

'Jumat Keramat' Menjerat Bupati Ponorogo dan Orang-orang Dekat

Amir Baihaqi - detikJatim
Sabtu, 08 Nov 2025 08:00 WIB
Pendopo Pemkab Ponorogo yang diduga jadi lokasi KPK tangkap Bupati Sugiri Sancoko dan sekda
Pendopo Kabupaten Ponorogo yang diduga sebagai lokasi penangkapan OTT Bupati Sugiri bersama pejabat dan orang dekatnya (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (7/11) malam. Sugiri tak sendirian, sebab sejumlah orang lainnya juga ikut terjerat operasi KPK yang biasa disebut 'Jumat keramat' itu.

Kabar terjeratnya Sugiri dalam OTT ini dibenarkan Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcayanto. "Benar," ujar Fitroh menjawab kabar Bupati Ponorogo terjaring OTT.

Fitroh menambahkan, para pihak yang ditangkap saat ini masih berstatus terperiksa. KPK memiliki 1x24 jam untuk menentukan status hukum selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Fitroh masih enggan membeberkan lebih rinci terkait kasus yang menjerat Sugiri dan sejumlah pejabat dan orang dekatnya. Ia hanya menyebut OTT tersebut terkait korupsi promosi jabatan di Pemkab Ponorogo.

"Mutasi dan promosi jabatan," beber Fitroh.

ADVERTISEMENT

Kabar OTT KPK di lingkungan Pemkab Ponorogo PADA Jumat malam itu langsung menyebar di lingkungan pemkab. Rumah dinas bupati di Jalan Alun-alun Utara yang sebelumnya masih digunakan Pemkab Ponorogo mendadak sunyi dan tertutup rapat.

Sebelum ditangkap, Sugiri diketahui sempat hadir kegiatan rotasi jabatan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Ponorogo yang berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Informasi yang dihimpun detikJatim, OTT KPK diduga berkaitan dengan kasus suap perpanjangan masa jabatan Direktur RSUD dr. Hardjono Ponorogo. Adapun nilai korupsi diduga mencapai miliaran.

"Kabarnya, direktur rumah sakit dan seorang perempuan yang disebut selingkuhannya juga diamankan," ujar salah satu sumber di internal lingkungan Pemkab Ponorogo.

"Jumlah uangnya belum pasti, nilainya disebut miliaran rupiah, tapi belum semua terealisasi," imbunya.

Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari KPK mengenai jumlah orang yang diamankan maupun rincian kasus yang tengah diusut.

"Masih diperiksa semua oleh tim KPK. Belum bisa dipastikan siapa saja yang diamankan," tambah sumber tersebut.

Masih dari informasi sumber tadi, belakangan KPK sebenarnya sudah mengintai aktivitas pejabat Ponorogo selama 3 hari terakhir yang kemudian berujung penangkapan pada beberapa orang termasuk Sugiri. Sedangkan lokasi penangkapan diketahui terjadi di area pendopo.

"Benar, mereka sudah diintai beberapa hari ini. Tadi sore tim KPK langsung bergerak (ke area pendopo)," ujar salah satu sumber tersebut.

Usai tersiarnya kabar OTT di Pemkab Ponorogo, dua mobil yang diduga ditumpangi penyidik KPK terlihat memasuki kompleks rumah dinas Bupati Ponorogo.

Dua mobil berjenis Toyota Innova itu melaju masuk melalui jalur kendaraan menuju area dalam rumah dinas sekitar pukul 18.54 WIB. Belum diketahui tujuan kedatangan mobil tersebut, namun dari nomor polisinya, kendaraan itu menggunakan plat AD yang merupakan wilayah Surakarta dan sekitarnya.

"Saya lihat dua mobil hitam masuk hampir bersamaan. Tidak ada tanda-tanda keluar lagi sampai sekarang," ujar salah satu warga yang berada di sekitar lokasi yang menyaksikan kedatangan mobil kepada detikJatim.

Usai dari rumah dinas bupati, kedua mobil tersebut lantas meluncur ke Mapolres Ponorogo masuk melalui gerbang utama Mapolres sekitar pukul 19.15 WIB. Tak berselang lama, gerbang langsung ditutup rapat.

"Tadi dua mobil hitam masuk bareng. Pelat-nya ada yang bukan dari Ponorogo, satu H dan satu AE," ujar salah satu warga yang berada di sekitar Mapolres kepada detikJatim.

Saat mobil masuk, Kabagops Polres Ponorogo Kompol Edi Suyono sempat terlihat berjaga di depan gerbang Mapolres. Namun ia irit bicara dan mengaku tak tahu menahu soal mobil yang diduga digunakan penyidik KPK.

"Saya hanya berjaga di gerbang. Soal mobil itu dari mana, saya belum tahu pasti," kata Edi kepada detikJatim.

Informasi lain yang dihimpun detikJatim, selain Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, adiknya bernama Eli juga turut diamankan. Ia disebut ikut dibawa ke Mapolres untuk menjalani pemeriksaan bersama beberapa orang lainnya.

"Iya, adiknya (Eli) tadi juga dibawa untuk dimintai keterangan. Katanya masih di Polres sampai malam," ujar salah satu sumber yang enggan disebut namanya.

Selain Eli, penyidik juga disebut mengamankan seorang kontraktor bernama Cipto. Ia terseret OTT karena disebut-sebut terlibat dalam pengerjaan proyek di RSUD dr. Hardjono Ponorogo.

"Clue-nya (petunjuknya) memang ke proyek RSUD. Yang dikerjakan Cipto itu sekarang sedang ditelusuri oleh KPK," lanjut sumber tersebut.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads