Sekilas tentang Kopi Arabika Banyuwangi yang Jadi Suguhan KTT ASEAN

Sekilas tentang Kopi Arabika Banyuwangi yang Jadi Suguhan KTT ASEAN

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Senin, 25 Sep 2023 15:00 WIB
Rutin Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Apa Benar?
Ilustrasi kopi. Foto: iStock
Surabaya -

Indonesia menjadi negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Brasil dan Vietnam. Tak heran jika ditemukan berbagai jenis kopi di Indonesia. Salah satunya Kopi Arabika asal Gunung Ijen, Banyuwangi.

Kopi Arabika Banyuwangi terpilih menjadi salah satu suguhan untuk para delegasi dan jurnalis Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023. Pada penyelenggaraan tersebut, kopi khas Gunung Ijen ini diracik The Gade Coffeee and Gold milik PT Pegadaian.

Kopi Arabika Banyuwangi Dikenal Dunia Lewat KTT ASEAN:

1. Keistimewaan Kopi Arabika Banyuwangi

Kopi arabika Banyuwangi memiliki keistimewaan hingga dipilih menjadi salah satu sajian KTT ASEAN. Berikut keistimewaan kopi Arabika Banyuwangi di gelaran KTT ASEAN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Kualitas tinggi karena ditanam di ketinggian 1.100 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut
  • Perpaduan yang unik dengan beragam cita rasa buah, rempah, hingga bunga
  • Diracik Taufan El Savir dari The Gade Coffee and Gold milik PT Pegadaian

2. Budidaya Kopi di Gunung Ijen

Gunung Ijen menjadi salah satu tempat yang pas untuk membudidayakan kopi arabika. Hal ini lantaran kopi arabika biasanya dapat tumbuh di ketinggian 700-1.700 mdpl.

Kopi yang ditanam di Gunung Ijen dikenal dengan sebutan Kopi Ijen atau Kopi Ijen Raung. Sebutan ini mulai dikenal sejak 1978.

ADVERTISEMENT

Kopi Gunung Ijen memiliki rasa yang khas. Pasalnya, wilayah Gunung Ijen diterpa udara asam belerang dan mengandung asam garam laut. Rasa khas inilah yang menjadikan kopi arabika Gunung Ijen disukai banyak orang.

3. Fakta Kopi Arabika

Yuk mengenal lebih jauh tentang kopi arabika. Berikut sederet faktanya:

Kafein Rendah

Dibandingkan jenis robusta, kopi arabika memiliki kandungan kafein yang lebih rendah. Biji kopi arabika hanya mengandung 0,4% - 2,4% kafein.

Karena kandungan kafeinnya yang rendah dibanding jenis lain, kopi arabika dianggap cocok bagi orang yang ingin mencoba kopi untuk pertama kalinya. Rasanya juga tidak lebih pahit dari jenis kopi lain.

Ditanam di Tempat Tinggi

Untuk menanam kopi arabika diperlukan lingkungan yang berada di ketinggian 1.000 hingga 2.100 meter di atas permukaan laut. Juga diperlukan perawatan khusus karena jenis kopi ini dikenal cukup sulit dibudidayakan.

Harganya Lebih Mahal

Perawatan jenis kopi ini terbilang sulit, sehingga harganya lebih mahal dibandingkan biji kopi robusta. Harga 450 gram biji kopi arabika dibanderol mulai Rp 103 ribu hingga Rp 296 ribu.

Sejak Abad ke-9

Kopi arabika sudah ada sejak abad ke-9. Konon, kopi jenis ini menjadi suguhan masyarakat Arab ketika bekerja. Kepopuleran kopi arabika disebut berkat peran pedagang Mesir dan Turki.

Manfaat Kesehatan

Ada berbagai manfaat yang didapatkan ketika menyeruput kopi arabika. Mulai dari meningkatkan energi, membuat perasaan hati lebih senang, mencegah pertumbuhan sel kanker, menurunkan berat badan, hingga meningkatkan metabolisme.

Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)


Hide Ads