Rawon dan pecel merupakan makanan khas Jawa Timur dengan tampilan dan rasa yang berbeda. Namun, bagaimana bila kedua makanan ini bila dipadukan? Tentu saja rasanya unik, tapi dijamin enak!
Rawon dan pecel ialah dua jenis makanan yang berbeda dari segi penyajian, rasa, dan aroma. Rawon merupakan sup berwarna hitam dengan irisan daging di dalamnya. Sedangkan, pecel berupa nasi dengan tambahan sayur dan lauk yang disiram bumbu kacang.
![]() |
Namun, salah satu gerai di Surabaya menyajikan pecel yang tak biasa. Pecel Pucang Moro Seneng ini menjual pecel yang disajikan bersama dengan kuah rawon. Lokasi Pecel Pucang Moro Seneng ini tak jauh dari Pasar Pucang Surabaya, tepatnya di Jalan Pucang Anom No. 17, Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Pecel Pucang Moro Seneng yang ada sejak tahun 1996 ini hanya menyajikan hidangan nasi pecel, nasi rawon, dan nasi campur. Di tahun yang sama, inspirasi pecel dengan kuah rawon muncul karena pembeli.
"Dulu itu ada pembeli pecel disiram kuah rawon, ternyata rasanya enak. Pecel minta disiram kuah rawon terus jadi menu andalan. Kurang lebih seperti itu ceritanya," ujar Liswati, pemilik gerai Pecel Pucang Moro Seneng saat ditemui detikJatim, Sabtu (9/9/2023).
Liswati mengungkapkan, resep pecel rawon ini sudah turun-temurun sejak 1996.
"Menu pecel rawon ada sejak tahun 1996. Resep racikan dari turun-temurun. Kita nggak mau ngotak-atik resep itu," tambahnya.
![]() |
Sebutan Pecel Pucang Moro Seneng ini diambil, karena gerai pecel ini bertempat di depan toko tekstil Moro Seneng Pasar Pucang. Sajian pecel yang ditawarkan, merupakan pecel khas Surabaya dengan cita rasa yang pedas dan manis. Sedangkan, sajian rawon sama seperti pada umumnya.
Pecel Pucang Moro Seneng ini dilengkapi bumbu kacang yang pedas dan manis lengkap dengan kemangi, timun, tahu, tempe, serta lauk tambahan sesuai selera. Seperti telur, ayam goreng, rempelo ati, paru, hingga daging suwir.
Baca juga: 4 Pasar Tempat Borong Jajanan di Surabaya |
Tak lupa, dengan nasi dan kuah rawon dalam satu piring yang sama. Di atasnya, ada tambahan rempeyek yang kriuk gurih.
Selain menunya yang menarik, gerai Pecel Pucang Moro Seneng ini juga membuat konsep duduk lesehan yang bikin pengunjung betah untuk berlama-lama menikmati hidangan.
![]() |
Dalam sehari, Pecel Pucang Moro Seneng ini bisa menghabiskan total empat termos dengan masing-masing termos berisi 12 kilogram beras. Setiap harinya, Pecel Pucang Moro Seneng ini dapat melayani pengunjung mulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Untuk harganya, masih ramah di kantor masyarakat Surabaya. Di mana seporsinya rawon hanya Rp 20 ribu, untuk pecel mengikuti lauknya, misalnya ayam, paru, daging seharga Rp 20 ribu, jika lauk telur hanya Rp 19 ribu.
Gimana nih detikers, tertarik cobain perpaduan nasi pecel dengan kuah rawon Pecel Pucang Moro Seneng?
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/sun)