Emanuel Sutjipto Widarta memiliki segudang menu dengan bahan kecombrang dan honje. Dari tangannya dan koki-kokinya, rempah-rempah khas Indonesia itu disulap menjadi sejumlah menu.
Kepada detikJatim, Sutjipto menyebut ada puluhan menu dengan bahan dasar kecombrang. Sementara buahnya, honje, digunakan sebagai minuman.
"Sampai sekarang, ada sekitar 20 menu setiap hari yang kami sajikan. Tapi, untuk pre order ada sampai ratusan menu dengan bahan dasar kecombrang," kata Sutjipto kepada detikJatim. Sabtu (3/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Pak Tjipto itu menjelaskan, untuk menu harian, dia mengandalkan 20 menu. Seluruhnya, merupakan olahan khas tanah air.
"Menu-menu saya adalah menu nusantara, saya ciptakan sendiri. Tapi, tidak hanya orang Surabaya saja yang menikmati," ujar Owner Dapoer Kecombrang.
![]() |
Sambal dengan campuran kecombrang, cabai, bawang merah, hingga buah oliv cenderung lebih sedap dan harum. Bahkan, diklaim cocok untuk aneka jenis kuliner nusantara.
"Sambal dengan kecombrang lebih segar dan menyehatkan. Makannya, menu saya khas nusantara, menu ala pulang kampung, lebih ke rumahan," tuturnya.
"Misalnya ini, signature kita ya gule ini, karena perpaduan Timur Tengah, Melayu, dan Murotau," sambungnya.
Di restonya, Tjipto menerangkan ada aneka jenis menu berbahan dasar kecombrang. Untuk Snack, mulai dari Combro, Panada, Lalampa, Batagor, sampai Siomay Ayam Udang Kedelai.
Lalu, untuk makanan berat non seafood, mulai dari Bakso, Bakwan Penyet, Bandeng Cabut Duri, Kerapu, Lobster, Kakap, Patin, Gulai, Ayam, Mie Goreng, Nasi Goreng, Salad Bihun Merah, sampai aneka Olahan Ayam Kampung dengan sambal dan bumbu kecombrang. Sementara, untuk honje, dia manfaatkan untuk minuman, seperti teh honje dan jus honje.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi. Untuk makanan ringan hingga berat, mulai dari Rp 6.000 sampai Rp 220.000 per porsi/ekor. Sedangkan, minumannya mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 25.000.
(pfr/fat)