Mencicipi Lezatnya Soto Ayam Khas Pacitan di Warung Ponadi

Mencicipi Lezatnya Soto Ayam Khas Pacitan di Warung Ponadi

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Sabtu, 17 Sep 2022 12:06 WIB
warung soto ayam ponadi
Soto ayam khas Pacitan/ Foto: Purwo Sumodiharjo/detikJatim
Pacitan -

Pecinta kuliner soto merapat! Pernahkah Anda mencicipi Soto Pacitan? Jika belum pernah dan penasaran, simak ulasannya berikut ini.

Jawa Timur merupakan surganya kuliner. Tiap daerah memiliki kuliner tradisional yang dikenal akan cita rasanya. Salah satu kuliner khas yang mudah ditemui di Jawa Timur adalah Soto.

Uniknya, kuliner Soto di tiap kota/kabupaten Jawa Timur memiliki ciri khas masing-masing. Seperti Soto Madura, Soto Lamongan, Rujak Soto Banyuwangi, dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tahukah Anda jika Pacitan juga memiliki kuliner soto yang khas? Soto Pacitan tentunya berbeda dengan soto dari daerah lainnya.

warung soto ayam ponadiWarung Soto Ayam Ponadi, Pacitan Foto: Purwo Sumodiharjo/detikJatim

Soto Pacitan memiliki ciri khas kuah yang jernih atau bening. Rasanya kaya rempah dan ada taburan kacang goreng dan kecambah muda atau tauge. Selain itu, Soto Pacitan kerap mempertahankan suwiran daging ayam kampung agar lebih nikmat.

ADVERTISEMENT

Jika Anda penasaran ingin mencicipi Soto Pacitan, cobalah ke Warung Soto Ponadi. Lokasinya berada di Jalan Dr Sutomo 66, Pacitan. Warung soto ini sangat legendaris karena sudah berdiri sejak 1930.

Baca ulasan Warung Soto Ayam Ponadi yang legendaris di halaman selanjutnya

Warung Soto Ayam Ponadi yang Legendaris

Kesan jadul sangat terasa saat pertama kali melihat bangunan bagian luarnya. Masuk ke bagian dalam, Anda akan melihat meja, kursi, dan berbagai perabotan kuno yang sengaja dipertahankan oleh pemilik Warung Soto Ayam Ponadi.

"Semua tetap kita biarkan apa adanya," kata pemilik Warung Soto Ayam Ponadi, Ronny Widya Kurniawan (42) kepada detikJatim Sabtu (17/9/2022).

Ronny sendiri merupakan pewaris ketiga dari pendiri warung, Almarhum Ponadi. Ponadi adalah kakek dari Ronny. Konon, tempat makan tradisional itu sudah ada sejak zaman kolonial, tepatnya tahun 1930.

warung soto ayam ponadiRonny, sebagai generasi penerus Warung Soto Ayam Ponadi Foto: Purwo Sumodiharjo/detikJatim

Menurut Ronny, kali pertama mendirikan usaha sang kakek memilih standplaats (terminal) sebagai tempatnya berusaha. Lokasinya dulu berada di Jalan Ahmad Yani dan kini menjadi Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).

"Dalam perkembangannya kemudian warung dipindahkan ke tempat yang sekarang ini," papar Ronny tanpa merinci tahun kepindahannya.

Warung Ponadi juga kerap menjadi jujukan warga maupun wisatawan saat berkunjung ke Pacitan. Buktinya, pelanggan terlihat selalu keluar-masuk tempat makan ini sejak dibuka pada pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.

Sepeninggal Ponadi pada tahun 1980, usaha tersebut diteruskan anak perempuannya bernama Sukesi. Setelah Sukesi dan suami wafat, kini usaha kuliner dijalankan Ronny bersama istrinya. Keduanya berkomitmen mempertahankan keaslian warisan sang kakek.

"Ada tawaran untuk buka cabang, tapi saya tolak. Sebab komitmen kami mempertahankan resep dan cita rasa. Jadi ya biarkan aja semua seperti ini," kata Ronny.

Dengan kesederhanaannya, Soto Ponadi tetap menjadi jujugan pengunjung. Sebagian merupakan anak hingga cucu dari pelanggan yang dulu menjadi pembeli setia Ponadi.

"Pernah ada rombongan pengusaha dari Semarang kalau ndak salah. Jadi beliau ini cucu dari pelanggannya almarhum kakek (Ponadi)," tambah Dwi Karyati, istri Ronny.

Harga soto ini pun sangat terjangkau, yakni Rp 15 ribu per porsi. Tak heran, warga selalu memburu kuliner khas ini jika mampir ke Pacitan.

Halaman 2 dari 2
(hse/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads