Rahasia Orang Jepang dan China Tetap Sehat Meski Sering Makan Mi Instan

Kabar Kuliner

Rahasia Orang Jepang dan China Tetap Sehat Meski Sering Makan Mi Instan

Tim detikFood - detikJatim
Jumat, 15 Jul 2022 05:31 WIB
Rahasia orang China dan Jepang makan mie tetap sehat
Kegemaran orang Jepang dan China makan mie. (Foto: iStock)
Surabaya -

Salah satu menu favorit orang di China, Korea, hingga Jepang adalah olahan mie instan. Meski hobi makan mie instan, konon mereka tetap sehat. Ternyata ada rahasianya.

Siapa yang tidak menyukai mie? Mie juga menjadi makanan favorit hampir semua orang di beberapa negara Asia seperti di China, Korea, Hong Kong hingga Jepang. Bahkan beberapa negara itu terkenal punya merek mie instan favorit.

Menurut sejumlah pakar, makan mie instan terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Mulai dari obesitas, kerusakan hati, menghambat penyerapan nutrisi hingga berisiko kanker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas bagaimana bisa orang kebanyakan di negara-negara Asia itu tetap sehat meski hampir setiap hari mengonsumsi mie? Hal itu pernah diungkap oleh Dr Zaidul Akbar melalui ceramahnya.

Rahasianya ada pada kebiasaan masyarakat di sana yang hobi jalan kaki. Jalan kaki bisa dianggap sebagai olahraga ringan yang dapat memberikan banyak manfaat.

ADVERTISEMENT

Salah satunya membakar lemak, menurunkan kolesterol, mencegah diabetes hingga menambah kekuatan otot. "Kalau yang pernah ke Hong Kong lihat orang jalan ke stasiun itu bisa 14.000 langkah," tutur dr Zaidul Akbar dilansir dari detikFood, Kamis (14/7/2022).

"Meskipun makan mie enggak sehat, ya, mungkin lemak atau kalori jadi terbakar pas jalan kaki. Masalahnya, kan, di kebiasaan. Kalau orang Indonesia, kan, jarang jalan kaki," lanjutnya.

Rahasia orang China dan Jepang makan mie tetap sehatRahasia orang China dan Jepang makan mie tetap sehat. (Foto: iStock)

Bukan hanya pada kebiasaan jalan kaki, tetapi juga bahan-bahan yang dipakai untuk memasak. Orang Asia kebanyakan mencampur bawang-bawangan untuk menu makanannya.

"Mereka sangat suka makan bawang-bawangan dan sayuran. Itu sehat punya banyak manfaat," ujar Dr Zaidul Akbar.

Selain itu, mereka biasa makan makanan segar. Artinya mengonsumsi makanan yang tidak pernah dipanaskan lagi. Sebab makanan yang dipanaskan pasti teroksidasi.

"Mereka makan dihabiskan dan selesai. Gak pernah dipanaskan lagi. Maka coba lihat di China, Hong Kong dan Jepang itu jarang ada orang gemuk," ujar dr Zaidul Akbar.

Dikutip dari berbagai sumber, beberapa kandungan makanan bisa bereaksi negatif jika dipanaskan kembali. Hal itu bisa menyebabkan keracunan makanan karena adanya kontaminasi bakteri.

Salah satunya bakteri Campylobacter dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan dapur dan berkontak dengan makanan. Karenanya, sebaiknya hindari memanaskan makanan kembali.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads