Sederet Fakta Depot Legendaris Milik Asmuni yang Kehilangan Pamor

Sederet Fakta Depot Legendaris Milik Asmuni yang Kehilangan Pamor

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 09 Mei 2022 12:55 WIB
Warung Cingure Asmuni
Potret Asmuni di warungnya (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Rumah makan milik anggota grup lawak legendaris, Toto Asmuni atau yang akrab disapa Asmuni pernah berjaya antara pada tahun 1993. Meski masih eksis sampai saat ini, pamor depot tersebut redup karena sepi pembeli.

Padahal, Warung Rujak Cingur'e Asmuni bisa menjadi pilihan mengisi perut sekaligus bernostalgia dengan grup lawak legendaris, Srimulat. Depot ini sangat mudah ditemukan karena terletak di jalan nasional Mojokerto. Tepatnya di sebelah kiri minimarket Dusun/Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan.

Jika detikers dari arah Surabaya, posisi depot Asmuni di sisi kiri jalan setelah Candi Wringinlawang, sebelum simpang 4 Trowulan. Untuk menemukan lokasi tepatnya, lebih praktis lagi detikers menggunakan Google Maps dengan kata pencarian Warung Rujak Cingur'e Asmuni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika menggunakan mobil, jaraknya sekitar 13 Km atau 25 menit dari pusat Kota Mojokerto, sekitar 17 Km atau 35 menit dari exit tol Penompo, Tol Sumo, serta sekitar 15 Km atau 30 menit perjalanan dari exit tol Mojokerto Barat (Mobar) Astra Tol Jomo. Warung buka mulai pukul 08.00-22.00 WIB.

Berikut fakta-fakta warung Asmuni yang kini sepi pembeli:

Antina memandang foto mendiang Asmuni di Warung Cingur'e AsmuniAntina memandang foto mendiang Asmuni di Warung Cingur'e Asmuni Foto: Enggran Eko Budianto

1. Warung sempat berjaya hingga 2000-an

Warung Rujak Cingur'e Asmuni itu berlikasi di Dusun/Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto. Depot ini didirikan istri Asmuni, Antina (82) pada 1993 silam. Nenek 3 cucu ini mengembangkan bisnisnya ke Bumi Majapahit setelah sukses dengan warung yang sama di Slipi, Jakbar sejak 1984. Warung tersebut meraih kejayaan hingga tahun 2000-an.

ADVERTISEMENT

Selain strategis karena di jalur arteri yang selalu ramai, lokasi ini dipilih karena terletak di antara tanah kelahiran Antina dan suaminya. Asmuni lahir di Desa/Kecamatan Diwek, Jombang 17 Juni 1932. Sedangkan Antina lahir di Desa Brangkal, Sooko, Mojokerto 82 tahun silam.

2. Menu favorit sop buntut hingga rujak cingur

Putri tunggal Asmuni, Astria menjelaskan, saat itu menu yang disajikan lebih lengkap dibandingkan warung di Jakarta. Mulai dari rujak cingur, rawon, soto daging, gado-gado, pecel lele, krengsengan hati, krengsengan daging, ayam bumbu rujak, kare ayam, sate dan gulai kambing, nasi rames, hingga sop buntut.

"Dulu yang paling laris sop buntut, kedua rawon dan rujak cingur," jelasnya.

3. Artis hingga anggota srimulat sudah jarang mampir

Warung Asmuni di MojokertoWarung Asmuni di Mojokerto Foto: Enggran Eko Budianto

Selain kenikmatan aneka masakan yang disajikan, lanjut Astria, Warung Rujak Cingur'e Asmuni di Mojokerto ini juga mencapai kejayaannya karena nama besar Asmuni. Bahkan, beberapa nama artis anggota Srimulat kerap mampir ke rumah makan ini. Seperti Tukul Arwana, Mamiek Prakoso, Tarzan, Gogon dan Bambang Gentolet.

"Sebelum krisis moneter tahun 1998, omzet Rp 2 juta per hari itu paling sedikit," ungkap ibu tiga anak ini.

Namun usai redup, beberapa anggota grup lawak Srimulat juga tak pernah mampir ke Warung Rujak Cingur'e Asmuni sejak tiga tahun terakhir. Sebelum itu, beberapa pelawak masih mampir saat ada pekerjaan di Jatim meskipun Asmuni telah tiada. Asmuni meninggal pada 21 Juli 2007 karena salah meminum obat untuk meredakan sakit giginya. Saat itu, pelawak yang terkenal dengan kalimat 'hil yang mustahal' dan 'tunjep poin' ini juga mengidap komplikasi.

"Om Tarzan kesukaannya rawon dan mendol. Kalau pulang ke Malang mampir ke sini. Sekarang tidak pernah mampir ke sini," jelas Astria.

4. Penyebab warung Asmuni mulai meredup

Sekitar tahun 2000, pamor Warung Rujak Cingur'e Asmuni perlahan redup. Menurut Astria, salah satunya karena pembangunan median jalan. Sehingga, kendaraan dari arah Jombang harus memutar balik sekitar 100 meter dari warungnya. Yakni di depan pusat perkulakan sepatu Trowulan (PPST). Posisi warungnya di sisi kiri jalan jika dari arah Surabaya.

"Sebelum ada median jalan, dari arah Jombang bisa langsung belok ke kanan. Kemudian ada Bypass Mojokerto yang banyak pujasera, pengguna jalan berhentinya di sana dulu. Ditambah lagi sudah ada jalan tol," ungkapnya.

Warung Cingur'e AsmuniWarung Cingur'e Asmuni Foto: Enggran Eko Budianto

5. Omzet kini cuma Rp 10 Ribu per hari

Rumah makan legendaris ini kian terpukul akibat pandemi COVID-19. Astria yang kini mengelola rumah makan ini terpaksa mengurangi beberapa menu andalan. Sehingga saat ini ia hanya menyediakan ayam bumbu rujak, soto daging, rawon, krengsengan hati, krengsengan daging, rujak cingur, serta empal dan ayam penyet.

"Sekarang omzet sehari Rp 10 ribu saja sudah lumayan. Sampai orang pajak saya suruh nungguin di sini, karena mereka tanya, kok cuma segini, kadang kosong. Rp 10 ribu itu yang beli cuma pedagang pentol, kopi dua gelas, kadang makan siang," terangnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads