Merayakan Valentine atau hari berbagi kasih sayang, tak lengkap rasanya tanpa hidangan berbahan dasar coklat yang manis. Agar tetap sehat, warga Sidoarjo, Lina Nurmalasari sengaja membuat brownies rendah kalori yang bisa dinikmati semua usia.
Berawal dari hobi membuat kue sejak kecil, Lina mengkombinasikan ide hingga tercipta resep brownies rendah kalori. Lina ingin orang tua atau penderita diabetes tetap bisa menikmati kuliner legit ini.
Lina memulai bisnis bakery sejak tahun 2020. Menjelang hari valentine, ia mengaku banjir orderan kue berbahan dasar coklat. Kue manis ini cocok sebagai kado valentine.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjelang valentine, kita banyak orderan kue coklat seperti brownies dan cup cake kita kombinasi sesuai tema valentine. Tapi brownies kita lebih lembut dan rendah kalori," kata Lina, Senin (14/2/2022).
Lina mengaku, brownies coklat buatannya bisa bertahan selama satu minggu karena cara memasaknya yang dipanggang bukan dikukus. Teknik pembuatannya pun juga berbeda, cara ini dipercaya menentukan tekstur kelembutan brownies coklat tersebut.
"Saya berani jamin brownies coklat buatan saya tingkat moist-nya beda dengan yang lain. Teksturnya juga lebih lembut dan rasanya nggak terlalu manis. Karena brownies identik dengan rasa manis," jelas Lina.
Ibu dua anak ini mengaku, tidak mudah mengawali bisnis di bidang bakery. Ia harus berkali-kali mengalami trial and error. Dari situ, Lina tidak menyerah dan terus berusaha menemukan resep yang pas sesuai permintaan pasar.
"Kami menjual kue brownies coklat edisi valentine seharga Rp 140 ribu per box ukuran 20x20 cm. 1 box berisi 16 potong. Sedangkan, untuk cup cake dijual dengan harga Rp. 75 ribu per box, 1 box berisi 5 cup," terang Lina ketika ditemui di dapur Virous Snack and Coffee yang berada di Jalan Pecantingan no 70 Sekardangan, Sidoarjo.
Lina menyebut sudah tak terhitung berapa kali kue buatannya gagal. Awalnya, ia membagikan kue ini ke teman-teman hingga mereka mengakui kue buatan Lina layak dijual.
Selain brownies coklat, ia juga membuat berbagai macam roti dan kue sesuai pesanan. Misalnya roti gluten free yang terbuat dari gandum tanpa menggunakan protein baik telur, susu, maupun butter.
"Roti gluten free itu banyak di order ibu-ibu. Tanpa protein sama sekali jadi tekniknya dan aja yang harus dimainkan," tandas Lina.
(hil/sun)