Deretan Kasus yang Diungkap AKBP Rovan Selama Jadi Kapolres Gresik

Deretan Kasus yang Diungkap AKBP Rovan Selama Jadi Kapolres Gresik

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Minggu, 21 Des 2025 17:15 WIB
Deretan Kasus yang Diungkap AKBP Rovan Selama Jadi Kapolres Gresik
AKBP Rovan Richard Mahenu (Foto: Istimewa)
Gresik -

Tampuk kepemimpinan Polres Gresik segera berganti. Hal ini seiring keluarnya Surat Telegram Kapolri tertanggal 15 Desember 2025.

Kapolres Gresik saat ini, AKBP Rovan Richard Mahenu akan dipromosikan sebagai Wakaden A Ropaminal Divpropam Polri. Sementara penggantinya adalah AKBP Ramadhan Nasution yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbidpaminal Bidpropam Polda Metro Jaya.

Selama 12 bulan menjabat Kapolres Gresik, Rovan telah mengungkap berbagai kasus yang menyita perhatian publik. Di antaranya pembunuhan, curanmor, hingga narkotika. Selain itu, Rovan juga menggagas berbagai inovasi program terkait kamtibmas dan kemasyarakatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu kasus besar di Gresik yang berhasil diungkap di era kepemimpinan Rovan adalah pembunuhan Sevi Ayu Claudia, seorang driver ojol wanita asal Sidoarjo. Mayat Sevi ditemukan di pinggir Jalan Kedamean dalam kondisi terbungkus kardus dan plastik, diikat dengan tali rafia pada 27 Juli 2025.

Pembunuhnya adalah Syahrama. Dia sudah membayar Rp 5 juta kepada korban untuk dijadikan sebagai cleaning service. Namun, ternyata hal itu hanya janji hingga akhirnya membuat Syahrama dendam berujung menghabisi nyawa Sevi.

ADVERTISEMENT

Berkat kecepatan mengungkap kasus tersebut, Polres Gresik mendapatkan penghargaan dari Polda Jatim. Kasus itu terungkap tak sampai 1x24 jam setelah jasad korban ditemukan.

Lalu ada penangkapan Ahmad Midhol, otak perampokan sekaligus pembunuhan istri pengusaha Gresik, Wardatun Toyibah. Midhol sebelumnya buron selama 1 tahun. Dia ditangkap Tim Macan Giri Sat Reskrim Polres Gresik di tempat persembunyiannya di tengah kebun sawit Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan.

Midhol kabur membawa ratusan juta rupiah ke luar Jawa setelah merampok hingga menghabisi Wardatun. Saat ditangkap pria yang dikenal sebagai preman kampung itu tak berkutik.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Rovan, Polres Gresik juga mengungkap jaringan sabu kelas kakap. Total barang bukti yang diamankan sebesar 800 gram atau setengah kilogram lebih.

Terakhir, Polres Gresik juga menangkap komplotan spesialis curanmor bersenpi. Mereka sempat menghantui warga Gresik karena kerap menodongkan senpi saat beraksi.

Selain mengungkap beberapa kasus, Rovan juga menginisiasi Lapor Cak Roma. Warga yang mengalami gangguan kamtibmas maupun menjadi korban kejahatan langsung bisa melapor ke nomor call center yang terhubung dengan nomor handphone Rovan.

Rovan juga turut andil dalam penindakan jam operasional truk di Gresik. Selama ini masyarakat kerap cemas karena truk-truk tersebut sering seliweran di jam-jam sibuk saat mengantar atau menjemput anak sekolah. Setelah jam operasional ditegakkan, angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk angkutan barang bisa ditekan.

Ditanya terkait sejumlah capaiannya selama memimpin Polres Gresik, Rovan pilih membumi. Menurutnya, keberhasilan itu semata bukan hanya karena kerja kerasnya.

"Semua keberhasilan itu karena kerja keras semua kesatuan. Saya mengarahkan, alhamdulilillah bisa dijawab dengan baik dan penuh tanggung jawab oleh seluruh anggota Polres Gresik," kata Rovan, Minggu (21/12/2025).

Dia bersyukur karena memiliki anak buah yang berdedikasi tinggi. Selain itu, semua anggota, memiliki rasa ingin melayani masyarakat dengan baik.

"Saya sering bilang agar kerja dengan hati. Jangan pedulikan cibiran orang lain, yang penting kerja ikhlas dan buktikan di lapangan. Terima kasih untuk seluruh anggota Polres Gresik yang selalu bekerja keras, saya pribadi tidak akan lupa. Teruskan kerja baik itu, siapapun pemimpinnya nanti," pesan Rovan.

Diberitakan sebelumnya, mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram (TR) Kapolri nomor ST/2781B/XII/KEP/2025. Kasi Humas Polres Gresik Ipda Hepi Muslih mengatakan, mutasi maupun rotasi adalah hal yang biasa di tubuh Polri. Tujuannya untuk penyegaragan organisasi dan penyesuaian dinamika kebutuhan saat ini.

"Tentu semua anggota Polri harus siap ditempatkan di mana saja. Di manapun bertugas yang paling utama adalah melayani masyarakat," kata Hepi.




(auh/abq)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads