Polres Ponorogo mengerahkan ratusan personel dalam Operasi Lilin 2025 untuk mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Pengamanan difokuskan pada tempat ibadah, pusat keramaian, hingga kawasan wisata yang diprediksi dipadati pengunjung.
Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo mengatakan, total ada 400 personel gabungan yang dilibatkan dalam Operasi Lilin tahun ini. Ratusan personel tersebut terdiri dari unsur polri hingga instansi terkait.
"Untuk kegiatan Operasi Lilin 2025 kami melibatkan 400 personel. Rinciannya, 250 personel dari polri dan sisanya dari instansi terkait," kata Andin, Jumat (19/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain personel, Polres Ponorogo juga menyiapkan sejumlah pos pengamanan. Tercatat ada satu pos terpadu dan enam pos pengamanan (Pos PAM) yang tersebar di sejumlah titik strategis.
"Untuk pos sendiri ada tujuh, terdiri dari satu pos terpadu di Alun-alun Ponorogo dan enam Pos PAM," jelasnya.
Menurut Andin, pengamanan Operasi Lilin difokuskan pada perayaan Natal, terutama di gereja-gereja dan lokasi ibadah. Sementara saat pergantian Tahun Baru 2026, fokus pengamanan dialihkan ke kawasan wisata.
"Untuk Operasi Lilin, kami fokus pada perayaan Natal di tempat ibadah atau gereja. Sedangkan pergantian tahun, khususnya di tempat wisata. Di Ponorogo yang paling ramai itu kawasan wisata Ngebel, sehingga menjadi prioritas pengamanan," tegasnya.
Terkait potensi kemacetan, Polres Ponorogo telah melakukan pemetaan titik rawan. Saat perayaan Natal, kepadatan diperkirakan terjadi di sekitar gereja dan kawasan Alun-alun Ponorogo.
"Kalau di Ponorogo, titik macet setelah kami lakukan kajian itu di sekitar gereja, alun-alun dan sekitarnya," ungkap Andin.
Sedangkan, saat malam pergantian tahun, kepadatan lalu lintas diprediksi terjadi di jalur menuju kawasan wisata Ngebel, termasuk simpang tiga Mlilir dan jalur arah Pacitan.
"Untuk pergantian tahun itu di Ngebel, arah Pacitan, juga khusus kawasan wisata. Termasuk simpang tiga Mlilir menuju Ngebel," tambahnya.
Selain pengamanan lalu lintas dan keramaian, Polres Ponorogo juga mewaspadai potensi bencana alam. Andin menyebut wilayah Ponorogo rawan longsor, terutama di jalur menuju Pacitan dan Trenggalek.
"Ponorogo itu rawan longsor, khususnya arah Pacitan dan Trenggalek. Kami sudah koordinasi dengan BPBD dan instansi terkait. Saat pengamanan Natal dan Tahun Baru semua standby, jika sewaktu-waktu terjadi bencana, semuanya siap," tegasnya.
Sementara itu, Plt Bupati Ponorogo Lisdyarita mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Ayo bersama-sama jaga keamanan. Apalagi jelang Natal dan Tahun Baru, mari bareng-bareng menjaga keamanan ini," ujarnya.
Lisdyarita menekankan pentingnya menjaga toleransi, khususnya agar umat Kristiani dapat menjalankan ibadah Natal dengan aman dan nyaman.
"Terutama saudara-saudara kita yang menjalankan Natal, otomatis kita sama-sama menjaga, sehingga tercipta keamanan. Mereka yang beribadah aman dan tenteram," katanya.
Terkait perayaan Tahun Baru, Lisdyarita menyebut pemerintah daerah akan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi nasional yang tengah berduka akibat sejumlah musibah.
"Apakah ada event di Ponorogo? Ini harus kita pikirkan. Satu sisi secara nasional kita sedang bersedih. Intinya hari ini kita saling mendoakan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, dan yang pasti kita menjaga Ponorogo agar tetap aman dan tenteram menyambut 2026," pungkasnya.
(irb/hil)











































