Polda Jatim mendirikan dan menyiapkan operasional 89 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Jawa Timur. Ini sebagai langkah memperkuat layanan kesehatan dan kesejahteraan bagi anggota Polri maupun masyarakat.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, hadirnya puluhan SPPG itu sebagai wujud kepedulian institusi Polri dalam memastikan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yang menjadi sasaran layanan.
"Melalui program ini, Polda Jatim menunjukkan komitmen kuat, selain memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan anggotanya juga masyarakat yang ada di wilayah Jawa Timur," kata Abast, Senin (8/12/2025).
Dari 89 SPPG, ada 14 di antaranya telah beroperasi. Lalu, 10 SPPG tahap diresmikan, 2 SPPG proses verifikasi operasional, hingga 63 unit SPPG dalam tahap penyelesaian pembangunan.
"Transparansi menjadi prinsip utama, sehingga setiap proses pendistribusian maupun pemenuhan gizi dilakukan secara terbuka, tepat sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan," ujar polisi dengan 3 melati di pundaknya itu.
Meski begitu, Abast menegaskan seluruh jajarannya berkomitmen dalam menyediakan pelayanan pemenuhan gizi yang sistematis, terukur, dan berbasis kebutuhan riil di lapangan.
Menurutnya, profesionalitas SPPG Polda Jatim juga tercermin dari tenaga kesehatan dan petugas yang terlibat dalam pelayanan lantaran dibekali standar operasional yang jelas, pelatihan berkala, serta pemahaman mendalam mengenai kebutuhan gizi yang sesuai bagi berbagai kategori penerima manfaat.
"Inovasi layanan juga terus dikembangkan agar pemenuhan gizi dapat dilakukan lebih efektif dan berkelanjutan," imbuhnya.
Dengan dukungan SDM yang kompeten, lanjut Abast, SPPG Polda Jatim mampu memberikan layanan yang cepat, akurat, dan humanis sehingga meningkatkan kualitas penanganan kesehatan dan pemulihan kondisi bagi anggota maupun masyarakat.
Dalam penerapannya, setiap dapur SPPG memanfaatkan teknologi, pengawasan distribusi, hingga sistem pelaporan yang modern untuk memastikan bahwa setiap paket gizi yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan penerima.
Menurut Abast, proses ini tidak hanya mempercepat pelayanan, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas dan memastikan tidak ada ruang bagi ketidaktepatan dalam pendataan maupun penyaluran. Secara keseluruhan, SPPG Polda Jatim menjadi bagian penting dari upaya Polri dalam membangun institusi yang kuat, sehat, dan humanis.
"Dengan semangat terus berinovasi dan menjaga integritas layanan, SPPG Polda Jatim mencerminkan komitmen Polri dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan bangsa," tuturnya.
Eks Kabid Humas Polda Jabar itu mengungkapkan pelayanan pemenuhan gizi dilakukan secara profesional. Dengan begitu, ia memastikan pihaknya mampu meningkatkan kepercayaan publik sekaligus memperkuat peran Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
Simak Video "Video: BGN Buka Suara soal Isu Dapur SPPG Fiktif"
(irb/hil)