Ribuan Personel Polda Jatim Salat Gaib untuk Korban Banjir Aceh-Sumatera

Duka dari Utara Sumatera

Ribuan Personel Polda Jatim Salat Gaib untuk Korban Banjir Aceh-Sumatera

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 05 Des 2025 16:01 WIB
Ribuan Personel Polda Jatim Salat Gaib untuk Korban Banjir Aceh-Sumatera
Ribuan personel Polda Jatim salat gaib untuk korban bencana/Foto: Istimewa
Surabaya -

Polda Jatim menggelar salat gaib dan doa bersama untuk para korban bencana alam. Khususnya, korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kegiatan itu diikuti Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, Wakapolda Jatim Brigjen Pasma Royce, hingga pejabat utama dan seluruh anggota Polda Jatim yang beragama Islam di Masjid Arif Nurul Huda Mapolda Jatim.

Terlihat, ribuan personel tampak khusyuk melaksanakan salat gaib untuk mendoakan para korban yang meninggal dunia akibat bencana tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Personel Polda Jatim Salat Gaib untuk Korban BencanaRibuan Personel Polda Jatim Salat Gaib untuk Korban Bencana Foto: Istimewa

Usai pelaksanaan salat gaib, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Begitu pula untuk keluarga yang ditinggalkan untuk diberikan ketabahan.

ADVERTISEMENT

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas jajaran Polda Jatim terhadap masyarakat yang tengah dilanda musibah.

"Pelaksanaan salat gaib ini sebagai wujud belasungkawa dan doa bersama agar para korban bencana diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Abast dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).

Abast menjelaskan, kebersamaan dan kepedulian menjadi kunci dalam menghadapi musibah besar seperti ini. Ia berharap kondisi di wilayah yang terdampak segera pulih, dan masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitasnya dengan aman.

Melalui kegiatan ini, Abast berharap dapat memberikan dukungan moral maupun materiil bagi masyarakat di wilayah terdampak bencana. Sekaligus menjadi pengingat pentingnya empati terhadap sesama.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads