Polres Lamongan mulai melaksanakan Operasi Zebra Semeru 2025. Hal ini dilakukan sebagai respons atas tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur.
Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto mengatakan operasi ini bukan sekadar penertiban, namun bertujuan menurunkan fatalitas kecelakaan. Operasi tersebut, kata Agus, menitikberatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang berpotensi memicu kecelakaan, serta upaya edukasi keselamatan bagi pengguna jalan.
"Fokus utama kami adalah keselamatan masyarakat. Penindakan dilakukan terhadap pelanggaran yang berdampak langsung pada keselamatan, seperti melawan arus, berkendara ugal-ugalan, tidak memakai helm SNI, hingga penggunaan ponsel saat mengemudi," kata Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menambahkan, Operasi Zebra Semeru 2025 juga menyasar pengendara usia muda yang selama ini mendominasi kasus pelanggaran dan kecelakaan.
"Kami mendorong pendekatan edukatif melalui sekolah, komunitas, dan ruang publik agar kesadaran tertanam sejak dini," imbuhnya.
Melalui operasi ini, kepolisian menargetkan terciptanya ketertiban lalu lintas, menurunnya angka pelanggaran dan kecelakaan, serta meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam berkendara.
Data Ditlantas Polda Jawa Timur mencatat sepanjang Januari-Oktober 2025 terjadi 22.815 kecelakaan dengan 2.792 korban meninggal dan lebih dari 34 ribu korban luka. Kondisi itu disebut sebagai indikator bahwa edukasi dan penegakan harus dipertegas.
Kapolda Jawa Timur dalam amanatnya juga meminta jajaran meningkatkan kualitas pelayanan serta transparansi penegakan hukum.
"Penegakan hukum harus tegas namun humanis dengan memaksimalkan ETLE dan bodycam. Tidak ada ruang untuk pungli atau arogansi. Integritas adalah harga mati," tegasnya.
(auh/irb)












































