Cara unik dilakukan Bhabinkamtibmas Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Aipda Abdul Mukid Murtadho, untuk lebih dekat dengan masyarakat. Ia berkeliling kampung menggunakan sepeda angin sambil membawa kopi gratis untuk warga. Program ini dinamainya Kopling (Kopi Keliling).
Mukid menyebut, secangkir kopi bisa menjadi jembatan komunikasi antara polisi dan masyarakat. Ia rutin hadir di poskamling, sawah, hingga warung tempat warga berkumpul.
"Kopi keliling ini hadir di masyarakat. Kalau ada poskamling, warga kumpul pagi atau sore, saya datang. Kopi dibagikan gratis, kita ngopi bareng. Tujuannya pendekatan humanis, harus bersentuhan langsung dengan masyarakat," ujar Mukid kepada detikJatim, Senin (29/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mukid mengaku jadwal 'Kopling' tidak setiap hari, namun ia menyempatkan hadir di sela tugas sebagai Bhabinkamtibmas. Bahkan banyak warga desa yang menantikan kehadirannya.
"Warga sampai komentar di TikTok, 'Pak hadir ke RT sekian'. Jadi saya usahakan mampir. Sudah pernah ke RT 04, 05, 06, 15, 18, sampai 23. Yang pakai sepeda di Sidoarjo baru saya, kalau motor ada juga di Polsek lain," jelasnya.
Selain menemani warga ngopi, Mukid juga memberikan pesan kamtibmas, termasuk soal bahaya hoaks di media sosial, kenakalan remaja, bahayanya Narkotika hingga pentingnya menjaga keamanan lingkungan.
"Anak muda jangan mudah terprovokasi medsos. Jangan sampai ada anarkis. Pencurian juga jangan dibiarkan, kita harus sama-sama menjaga keamanan," tegasnya.
Sementara itu Kapolsek Balongbendo, AKP Sugeng Sulistiyono, mengapresiasi kreativitas Mukid. Menurutnya, 'Kopling' adalah bentuk nyata inovasi anggota Polri dalam membangun kedekatan dengan masyarakat.
"Ini program serentak Basudewa, tapi khusus di Polsek Balongbendo, Babinkamtibmas kami membuat inovasi dengan sepeda kopi keliling. Sepeda ini juga dibuat sendiri. Sangat kreatif dan kami tampilkan di poskamling saat pembinaan warga," kata Sugeng.
Sugeng menambahkan, Kopling juga diselipkan dengan sosialisasi soal kenakalan remaja, swasembada pangan, hingga kegiatan desa.
"Istilahnya secangkir kopi memberikan solusi. Saat acara-acara tertentu, moment hari besar nasional atau kegiatan RT-RW, Kopling ini juga hadir. Tujuannya menampung aspirasi masyarakat dan menjaga kedekatan polisi dengan warga," pungkasnya.
(auh/hil)