Polres Tuban melaksanakan panen jagung kuartal III sebagai bagian dari dukungan kepolisian terhadap program ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan yang tengah digalakkan pemerintah.
Di Kabupaten Tuban, panen dilakukan di lahan petani Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, serta Desa Becok, Kecamatan Merakurak.
Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale mengatakan, panen jagung kuartal III ini merupakan wujud nyata dukungan Polres Tuban terhadap program ketahanan pangan nasional dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panen hari ini diperkirakan mencapai 236 ton dari lahan seluas 40 hektare di Desa Tegalagung dan Desa Becok," ujarnya.
Dalam panen tersebut, disiapkan pula mesin perontok untuk memisahkan jagung dari janggel. Hasilnya berupa jagung pipil kering dengan kadar air 18 persen.
"Sehingga masih perlu pengeringan hingga kadar air 14 persen agar layak disalurkan kepada masyarakat," jelas Tanasale.
![]() |
Kapolres menambahkan, hasil panen kali ini langsung dapat diserap Bulog. Jagung kering dengan kadar air 18 persen dihargai Rp5.500 per kilogram, sedangkan yang memiliki kadar air 14 persen seharga Rp6.400 per kilogram.
"Hari ini langsung kita serahkan kepada Bulog. Untuk jagung dengan kadar air 16-20 persen harus dikeringkan lagi," terangnya.
Tanasale menjelaskan, luas lahan tanam jagung pada periode Juli-September 2025 atau kuartal III di Kabupaten Tuban meningkat 7,32 persen dibanding tahun 2024, menjadi 20.095 hektare. Dari luasan tersebut, hasil panen jagung diperkirakan mencapai 120 ribu ton.
Ia berharap, panen raya ini dapat mendukung ketahanan pangan yang telah direncanakan dalam program Presiden Prabowo Subianto.
Panen jagung ini juga dilaksanakan secara serentak oleh jajaran kepolisian di seluruh Indonesia, yang terpusat di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
(ihc/ihc)