Polresta Malang Kota bersama TNI, pemerintah daerah, dan berbagai elemen masyarakat tengah mematangkan sistem pengamanan kota. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya demonstrasi yang berujung ricuh.
Salah satu langkah pentingnya adalah dengan menggelar simulasi penanganan aksi unjuk rasa yang berpotensi memicu kerusuhan depan Balai Kota Malang dan gedung DPRD, Jumat (26/9/2025), sore.
Wakapolresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan bahwa sistem pengamanan ini dibangun bukan hanya oleh polisi saja. Melainkan melibatkan seluruh potensi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin memastikan, ketika terjadi situasi darurat, semua elemen bisa siap bergerak bersama, siap membantu ketika dibutuhkan," ujarnya.
Simulasi ini melibatkan sekitar 1.700 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI dan organisasi masyarakat.
Gladi Sistem Pengamanan Kota yang fokus pada pengamanan lokasi-lokasi vital seperti kantor Pemerintah Kota, DPRD, rumah pejabat, hingga fasilitas publik dilakukan untuk melatih kesiapan personel maupun potensi masyarakarlt menghadapi berbagai skenario dalam aksi demonstrasi.
Menurut Oskar, langkah ini menjadi sangat penting menyusul pengalaman pada aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Di mana sebagian besar massa ternyata berasal dari luar Malang. "Dari 61 orang yang kita amankan, sebagian besar memang bukan warga Malang," jelasnya.
Oleh sebab itu, dalam sistem pengamanan kota juga diterapkan pada titik-titik penyekatan di akses masuk utama ke Kota Malang dari daerah lain seperti Pasuruan dan Blitar.
Hal ini bertujuan untuk mengendalikan dan mengantisipasi pergerakan massa yang berpotensi memicu gangguan keamanan.
Simulasi ini bukan sekadar uji coba teknis, lanjut Oskar, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi seluruh pihak agar siap berperan aktif jika kondisi darurat benar-benar terjadi.
"Kalau sudah dilatih bersama, koordinasi akan lebih lancar dan respons bisa lebih cepat serta tepat," tambahnya.
Dengan sinergi yang kuat antara Polri, TNI, pemerintah, dan masyarakat, Kota Malang diharapkan tetap aman dan kondusif meskipun menghadapi berbagai tantangan dari dinamika sosial yang ada.
(auh/abq)