Bersaing dengan400 kabupaten lain di Indonesia, Banyuwangi berhasil mendapatkan predikat sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia. Banyuwangi dinobatkan sebagai kabupaten terinovatif di ajang Indonesia Government Award (IGA) yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Penghargaan itu diserahkan dalam Penganugerahan IGA 2025 yang dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus, di Jakarta, Rabu (10/12/2025). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersyukur Banyuwangi kembali ditetapkan sebagai kabupaten terinovatif.
"Alhamdulillah komitmen dan kerja bareng seluruh pihak di Banyuwangi untuk melakukan berbagai inovasi memajukan daerah, kembali mendapatkan apresiasi. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Banyuwangi," kata Ipuk usai menerima penghargaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ajang tahunan yang diberikan Kemendagri pada pemerintah daerah yang berhasil menunjukkan inovasi dalam pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan penyelenggaraan urusan daerah tersebut, Banyuwangi mendapatkan nilai tertinggi.
Banyuwangi mengajukan 221 inovasi dari berbagai bidang pemerintahan dan pelayanan publik. Di antaranya inovasi Kesehatan ada program I-Care.
Program ini memfasilitasi rujukan cepat pasien stroke, sehingga meningkatkan angka keberhasilan penanganan stroke di golden periode yakni sebelum 4,5 jam sejak serangan awal. Layanan ini bisa diakses melalui aplikasi Smart Kampung.
Bahkan sejak 2023, I-CARE resmi menjadi percontohan nasional untuk layanan terintegrasi kegawatan stroke. I-Care juga 5 kali meraih penghargaan Diamond Status dari World Stroke Organization (WSO) untuk periode 2021-2025, serta Penghargaan Diamond Award Indonesia Health Care Innovation Award 2023.
Di bidang ekonomi kerakyatan ada Gerakan Hari Belanja ke Pasar Tradisional, UMKM dan Warung-Warung Rakyat. Gerakan belanja yang diinisiasi Bupati Ipuk sejak 2021 ini menggerakkan seluruh ASN Pemkab dan karyawan juga stakeholder lainnya untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok maupun barang lain di pasar dan warung-warung terdekat. Program ini berlangsung setiap bulan di tanggal "cantik" misalnya 10 Oktober (10/10), 11 November (11/11), dan seterusnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan provinsi yang terus membantu dan mendukung program-program Banyuwangi," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan inovasi merupakan kunci bagi Banyuwangi mempercepat dan mengakselerasi pembangunan. Terutama di tengah keterbatas fiskal, SDM, dan waktu, inovasi menjadi percepatan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, menciptakan solusi yang adaptif dan berkelanjutan.
"Di Banyuwangi kami terus berupaya untuk menginternalisasi budaya inovasi di semua sektor mulai pendidikan, kesehatan, sosial, lingkungan, pelayanan publik hingga tata kelola pemerintahan agar progress percepatan berjalan di semua lini, dan memiliki dampak masyarakat," ujarnya.
Wamendagri Akhmad Wiyagus mengatakan, IGA untuk memberikan penghargaan pada pemerintah daerah yang berhasil melaksanaan inovasi dan memberikan dampak signifikan pada peneyelengaran pemerintahannya.
"Kegiatan ini telah telah melahirkan banyak inovasi terobosan baru dalm peningkatan pelayanan publik dan peningkatan daya saing daerah," ungkap Wamen.
(dpe/abq)











































