Azizah Maheswari Santosa, siswi kelas XI SMATAG Surabaya, membuktikan diri sebagai atlet muda berbakat. Di balik raihannya meraih medali perak pada ajang nasional 7th UMSurabaya National Silat Championship 2025, tersimpan kisah tentang semangat, dukungan orang tua, dan pondasi agama yang selalu dijadikannya pegangan.
Azizah meraih Juara 2 pada ajang nasional 7th UMSurabaya National Silat Championship 2025. Ia berhasil meraih juara dalam kategori Seni Beregu Full Remaja Putri, memperagakan jurus baku bersama dua rekannya pada kompetisi yang diikuti ratusan pesilat dari jenjang SD, SMP, SMA hingga dewasa.
Perempuan berusia 17 tahun itu mulai menekuni pencak silat sejak di bangku SMP Negeri 57 Surabaya. Bakatnya pun didukung penuh oleh orang tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ikut ekstrakurikuler pencak silat dari kelas VII. Dalam ekstrakurikuler itu punya organisasi bernama Perisai Hati Surabaya, dan saya tetap bergabung di dalamnya," kata Azizah, Selasa (16/9/2025).
Dalam pertandingan, Azizah dan tim tampil mengenakan seragam pencak silat standar berwarna hitam dengan bengkung putih selebar 10 cm, tanpa aksesori tambahan. Penampilan mereka yang penuh penjiwaan membuat timnya berhasil membawa pulang medali perak.
Meski sudah menjadi alumni SMP, Azizah terus aktif di organisasi Perisai Hati Surabaya yang beranggotakan siswa-siswa dari berbagai sekolah. Konsistensinya membuatnya semakin matang dan percaya diri untuk tampil di kejuaraan tingkat nasional.
Semangatnya yang tinggi berkat motivasi dari kedua orang tuanya. Apalagi sang ayah pernah menekuni karate.
"Ayah menjadi gambaran bagi saya untuk terus semangat. Setelah bisa menang lomba dan jadi atlet, ibu berpesan 'tolong motivasikan itu semua karena Allah'. Jadi pondasinya adalah agama," ujarnya.
Selain membangun semangat, orang tua Azizah selalu mengingatkannya agar prestasi non-akademik tidak menggeser fokus utama pada pendidikan.
"Orang tua sangat support, tapi tetap mengingatkan saya agar fokus juga pada pendidikan akademik, bukan hanya non-akademik," pungkasnya.
Bagi SMATAG Surabaya, capaian Azizah merupakan kebanggaan sekaligus bukti bahwa siswanya tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga di olahraga. Semangat Azizah yang berpondasi agama diharapkan menjadi teladan bagi seluruh siswa untuk berprestasi dengan tetap menjunjung nilai-nilai yang membentuk karakter.
(esw/hil)