Perjuangan Save Street Child Dampingi Anak Jalanan Dapatkan Pendidikan

Kabar Komunitas

Perjuangan Save Street Child Dampingi Anak Jalanan Dapatkan Pendidikan

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 02 Okt 2024 18:27 WIB
Kegiatan komunitas Save Street Child Sidoarjo.
Kegiatan komunitas Save Street Child Sidoarjo. (Foto: Istimewa)
Sidoarjo -

Semua anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak, termasuk anak-anak yang termarjinalkan hingga kerap disebut anak jalanan. Mereka juga harus mendapatkan haknya, salah satunya untuk mengenyam pendidikan.

Semangat untuk mewujudkan pemenuhan hak anak itulah yang menjadi kekuatan bagi komunitas Save Street Child Sidoarjo untuk melakukan pendampingan kepada anak-anak jalanan dan marjinal.

Founder Save Street Child Sidoarjo Dwi Prasetyo mengatakan bahwa ada puluhan anak yang selama ini didampingi komunitasnya sejak 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Save Street Child Sidoarjo ini juga bagian dari gerakan Save Street Child yang terbentuk secara nasional di tahun 2011. Sekarang ada 40 anak merdeka yang kami dampingi, kebanyakan mereka adalah pengemis, pengamen, maupun anak-anak yang menjadi korban eksploitasi," ujar pria yang akrab disapa Pras itu kepada detikJatim, Rabu (2/10/2024).

Komunitas Save Street Child menyebut anak-anak dampingannya sebagai anak merdeka. Mereka diajak untuk belajar serta mendapatkan bantuan pendidikan untuk melanjutkan sekolahnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu kegiatan rutinnya adalah kelas merdeka yang dilaksanakan tiap akhir pekan di hari Sabtu dan Minggu. Di kelas merdeka itu, anak-anak diajak untuk belajar berbagai pengetahuan dan keterampilan.

Yang menjadi mentornya tak hanya pengurus Save Street Child Sidoarjo saja, ada juga kolaborasi dengan mahasiswa, berbagai organisasi, hingga beberapa tokoh pegiat hak anak.

Kegiatan komunitas Save Street Child Sidoarjo.Kegiatan komunitas Save Street Child Sidoarjo. (Foto: Istimewa)

"Ada support khusus untuk anak merdeka. Mereka kami bujuk agar mau sekolah. Dulu awalnya kami beri bantuan alat tulis dan kebutuhan non formal, hingga kami berhasil bermitra dengan pemerintah untuk memberikan beasiswa," kata Pras.

Sembilan tahun mendampingi anak merdeka, Pras mengungkapkan suka dukanya. Ia terharu saat banyak anak-anak merdeka yang bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi dan berprestasi.

"Ada anak yang dulunya kami dampingi dari masih kecil sekarang sudah dapat beasiswa di perguruan tinggi lalu jadi pengurus komunitas. Banyak juga anak-anak merdeka yang berprestasi," ungkapnya.

Namun dia dan pengurus komunitas Save Street Child Sidoarjo yang berjumlah 10 orang kerap menjumpai beberapa tantangan. Salah satunya menyikapi anak merdeka yang tiba-tiba enggan melanjutkan pendidikannya.

"Ada anak yang pernah kabur dari Sidoarjo lalu kami temukan di Jombang. Perlu treatment khusus untuk anak merdeka ini. Biasanya kami beri mereka reward and punishment agar mereka juga lebih disiplin," kata Pras.

Selain itu Save Street Child juga kerap mengadakan kegiatan edukasi dan parenting untuk orang tua agar mereka bisa mendukung tumbuh kembang anak hingga kelas wirausaha dan berbagai keterampilan lainnya untuk menunjang minat dan bakat anak-anak.

Untuk merawat gerakannya, Save Street Child Sidoarjo juga menjalin kerja sama dengan para pengusaha maupun mitra pemerintah. Seperti dari Dinsos, Dispora, DP3AKB, BNN, Bakesbangpol, dan PKK Kabupaten Sidoarjo.

Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads