Jos! Dosen FPK Unair Masuk Top 2 Persen Peneliti Dunia

Jos! Dosen FPK Unair Masuk Top 2 Persen Peneliti Dunia

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 30 Sep 2024 13:23 WIB
Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Unair Dr Veryl Hasan
Dr Veryl Hasan SPi MP, Dosen FPK Unair (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair) masuk World's Top 2% Scientist 2024 versi Stanford University dan Elsevier. Dr Veryl Hasan SPi MP masuk dalam kategori Agriculture, Fisheries, and Forestry.

Sejalan dengan bidangnya, Veryl mengangkat penelitian iktiologi. Iktiologi merupakan ilmu yang mempelajari jenis-jenis ikan, baik secara taksonomi, lingkungan, maupun biologi.

Lalu konservasi perikanan dan kelautan turut menjadi cakupan penelitian yang membawanya menjadi ilmuwan terbaik dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia memiliki potensi yang besar dan strategis dalam sektor perikanan. Potensi ini tentu harus mendapat dukungan dari ketersediaan tenaga profesional untuk mengelolanya," kata Veryl, Senin (30/9/2024).

"Oleh karena itu, Unair harus berusaha mengambil peran untuk menyediakan tenaga ahli dalam sektor tersebut. Unair khususnya, karena memiliki Fakultas Perikanan, memegang peranan yang strategis untuk menggapai kemajuan dalam sektor perikanan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Masuk dalam top 2 persen peneliti dunia, Veryl mendapat dukungan dari Unair. Mulai melalui Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI).

"Unair sangat mengapresiasi apa yang sudah diperoleh oleh para penelitinya. Hal ini dibuktikan dengan kita punya LIPJPHKI yang benar-benar luar biasa dalam men-support para peneliti," ujarnya.

Menurutnya, Unair memiliki iklim yang baik untuk penelitian. Karena ada skema beragam, baik bagi peneliti pemula maupun peneliti yang sudah ahli.

"Kampus sangat mendukung penelitian, baik yang paling mendasar bagi pemula maupun peneliti yang sudah expert. Unair punya segmennya sendiri, sehingga iklimnya sangat mendukung untuk para peneliti," pungkasnya.




(esw/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads