Jollene Ferischea perwakilan dari Kota Surabaya berhasil membawa pulang juara 1 mahkota Putra-Putri Jawa Timur 2024. Ia memenangkan kategori remaja dan mewakili sekaligus mengenalkan budaya Jawa Timur ke ajang nasional.
Jollene mengaku sangat senang atas keberhasilan di ajang Putra-Putri Jawa Timur 2024. Dia berhasil melewati persaingan ketat dari 50 peserta perwakilan daerah masing-masing dan membuatnya tertantang bersaing menunjukkan yang terbaik sebagai wakil dari Kota Pahlawan.
"Puji syukur bisa menang juara 1. Senang dan bahagia bisa membawa nama Surabaya di ajang Putra-Putri Jawa Timur 2024. Saya ingin berbuat lebih dengan kesempatan dan kepercayaan yang sudah diberikan ini," kata Jollene kepada wartawan, Senin (23/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku persaingan dengan para finalis dari masing-masing daerah dalam ajang ini tidak mudah. Apalagi saat memasuki tahap top 6 dan masuk ke top 4, persaingan menurutnya semakin ketat.
Dia sebutkan bahwa finalis lainnya telah menunjukkan keterampilan dan gagasan terbaiknya. Meski sempat grogi usaha dan kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil sesuai harapan.
"Persaingan selama final pasti sangat kompetitif karena para finalis sangat bagus dan mereka membawa gagasan yang menarik. Ada perasaan deg-degan juga tapi semua akhirnya bisa diatasi dengan baik," ujarnya.
Gadis 14 tahun ini telah berlatih keras dengan menambah jadwal les bersama mentor yang menguasai publik speaking hingga modeling. Dia mengaku terkendala dialek yang medok dan kekurangan dalam artikulasi berbicara.
Namun, seiring dirinya berlatih selama 3 hingga 4 bulan, hasil yang dia dapatkan bisa sempurna dengan bukti bahwa dirinya berhasil meraih juara 1 Putra-Putri Jawa Timur 2024.
"Sejauh ini saya berlatih sangat keras, saya menambah jadwal les dengan guru-guru terkait seperti public speaking dan runway (modeling, Red). Saya juga mempunyai kendala pada bahasa yang medok dan artikulasi dalam berbicara namun seringnya berlatih membuat saya bisa melewati kendala ini," jelasnya.
Setelah meraih mahkota juara Putra-Putri Jawa Timur 2024, siswi kelas IX SMP Petra I Surabaya ini memastikan dirinya akan terus belajar lebih. Karena masih banyak yang harus dilakukan, termasuk kegiatan sosial dan berkolaborasi dengan siapapun agar lebih bermanfaat.
"Tentu saya akan terus melanjutkan kegiatan sosial melalui generasi emas pemuda Indonesia (GEPI) yang sudah berjalan selama setahun. Saya akan membuka jaringan dengan siapapun untuk berkolaborasi membuat program yang bermanfaat dan berdampak, baik itu dari government, sesama remaja, atau dengan pihak-pihak yang sama-sama memiliki visi misi yang sama," urainya.
Pada aksi nyata, Jollene mengajak anak muda lebih kritis dengan hal-hal yang bisa diaplikasi secara real daripada bermain di dunia maya. Ia akan membuat konten mengedukasi, informatif, dan lainnya.
Guru model Jollene, Nawengkimmy mengatakan sejak awal anak didiknya itu sudah optimistis mampu masuk ke grand final dengan memetakan para finalis lainnya.
"Dari awal sudah optimis, peluang Jollene masuk tiga besar terbuka lebar dan ternyata alhamdulillah bisa jadi juara 1. Selamat buat Jollene," kata Nawengkimmy.
Menurutnya, Jollene anak yang pandai, baik dalam mengolah kata serta tidak monoton. "Ditambah dengan persiapan matang. Jadi sejak awal saya sudah optimis kepada Jollene," ujarnya.
Desainer Jollene, Mohammad Ali Imron mengatakan, desain busana yang baru pertama digunakan bisa menjadi saksi kemenangan Jollene dalam ajang Putra-Putri Jawa Timur 2024.
"Baru pertama desain busana dipakai Jollene langsung juara. Saya menggunakan busananya dari bahan satin daces dengan tema black glamore," kata Ali.
Busana yang digunakan Jollene, lanjut Ali, sebetulnya cocok dengan warna apapun, karena sesuai dengan warna kulitnya dan karakter Jollene yang feminim.
"Ya terima kasih sudah dipercaya mensupport busana Jollene semoga semakin sukses buat Jollene," pungkasnya.
Diketahui, penyelenggaraan Putra-Putri Jawa Timur 2024 ini digelar 2 hari yakni pada 20 dan 21 September di Hotel Santika Premiere, Gubeng, Surabaya. Ada 50 peserta dari kategori usia belia, usia cilik, remaja hingga dewasa.
Selain harus mahir dalam fashion para finalis juga harus menguasai kreativitas dan gagasan dengan pemaparan terbaik di hadapan para juri.
(dpe/iwd)