Tidak sedikit yang pernah 'bertemu' objek terbang aneh atau unidentified flying object (UFO) yang erat dikaitkan dengan alien. Mereka biasanya memberi kesaksian yang mirip dan meyakinkan. Mereka yakin yang dilihat bukan benda terbang biasa seperti pesawat, layang-layang, atau lainnya.
"Tidak ada suara seperti pesawat dan kalaupun ada, suaranya sangat lirih seperti suara ssshhhhh," demikian kesaksian salah satu orang yang mengaku pernah 'bertemu' UFO bernama Arya. Dia ingat kembali bagaimana suara objek terbang yang dia lihat 24 tahun silam.
Arya Dharma mengaku melihat UFO di Surabaya pada tahun 2000 ketika dirinya masih duduk di bangku SD. Saat itu dia melihat benda yang dia yakini UFO itu bersama kakaknya, Rendy Dharma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau diingat lagi, memang suasana merindingnya sama. Tapi yang jelas, yang kami lihat bukan hantu," kata Rendy kepada Reza Wardhana, Ketua BETA UFO Indonesia.
Di tengah suasana padang savana Gunung Bromo, Reza sengaja menggali lagi kesaksian Arya dan Rendy tentang benda terbang aneh yang mereka lihat pada tahun 2000. Dia ingin memastikan yang mereka lihat bukan hal-hal yang berbau supranatural seperti hantu.
"UFO yang kami lihat memiliki tiga warna: merah, biru, dan antara cokelat atau kuning. Bagian belakangnya tidak ada lampu dan tidak ada asap. UFO-nya berbentuk segi empat seperti layang-layang. Tapi di bagian kiri dan kanannya sudutnya agak melebar dan bagian belakang sudutnya pendek," ujar Rendy.
BETA UFO Indonesia, perkumpulan pemerhati fenomena UFO dan alien di Indonesia menggelar acara yang berbeda dari biasanya. Dialog dengan Arya dan Rendy selaku saksi pernah melihat UFO di Surabaya itu digelar di wisata Gunung Bromo, Minggu (9/7).
Reza selaku Ketua BETA UFO menjelaskan bahwa Kawasan Bromo dipilih menjadi tempat dialog ini karena selain tempatnya indah, BETA UFO juga ingin membuat acara yang segar.
![]() |
"Kami ingin suasana baru yang segar dan Bromo dipilih untuk destinasi acara kami," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Rabu (12/6/2024)
Tidak hanya itu, di acara yang diselenggarakan BETA UFO dengan bekerja sama dengan Farbig Journey ini juga menjadi bagian dari agenda khusus komunitas ini untuk menyusuri jejak UFO di Kawah Bromo.
Menurut Reza, BETA UFO mencatat tentang fenomena aneh di kawah Tengger yang terjadi pada 1964. Fenomena benda terbang aneh pada tahun itu sempat membuat warga Tengger geger.
Bukan hanya karena UFO dilihat banyak orang, tapi cahaya dari benda itu membuat tubuh mereka lemas hingga masyarakat Tengger saat itu khawatir benda terbang itu ada kaitannya dengan pertanda buruk.
"Setelah saya mendatangi Pura Luhur Poten di Bromo dan bertanya pada pengurus Pura di sana, dia mengaku tidak pernah mendengar. Menurutnya itu hanya katanya-katanya saja. Sebab kalau memang kejadian itu ada, dia pasti juga pernah mendengarnya dari orang-orang terdahulu," ujar Reza.
Tidak hanya mendatangi Pura dan berdialog dengan pengurusnya, Reza dan beberapa peserta dialog BETA UFO juga sempat berbincang dengan sejumlah penduduk asli Tengger lain. Mereka rata-rata mengaku tidak pernah tahu atau mendengar fenomena tersebut.
"Cerita yang saya pernah dengar hanya tentang legenda suku Tengger saja," ujar salah satu penduduk Tengger kepada Reza.
Reza pun menyatakan bahwa verifikasi pada peristiwa UFO sangat penting. Selain untuk mengetahui ada tidaknya kasus itu, bila pun kasus itu ada, maka verifikasi memungkinkan seseorang bisa mendengar sisi lain fenomena itu.
"Jika fenomena itu ternyata tak pernah terjadi, hal itu juga bukan menjadi masalah," kata Reza.
Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.
(dpe/iwd)