Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kota Pasuruan berencana membuat program jelajah wisata edukasi khusus untuk anak PAUD dan TK. Program ini dimulai awal tahun 2024.
Sekretaris Disparpora Kota Pasuruan, Akung Novajanto, rute jelajah wisata edukasi dimulai dari kawasan alun-alun. Di titik, terdapat payung Madinah, masjid agung, makam KH Abdul Hamid, taman alun-alun, menara air peninggalan Belanda yang disulap menjadi museum.
Dari alun-alun, para siswa diajak keliling tempat-tempat bersejarah. Di antara Pelabuhan Tanjung Tembikar peninggalan Belanda yang masih beroperasi hingga saat ini, Kelenteng Tjoe Tik Kiong yang sudah ada sejak abad 17, juga Gereja Santo Antonius Padua yang berusia lebih dari 195 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sini, kata Akung, jelajah dilanjutkan ke kawasan Gedung Harmonie dan Taman Kota. Dua tempat ini juga peninggalan Belanda yang sudah dipercantik sedemikian rupa, dan menjadi destinasi wisata yang selalu ramai pengunjung.
Dari Harmonie, jelajah berlanjut ke Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) yang juga warisan pemerintah kolonial.
"Terakhir siswa kita ajak ke makam Pahlawan Untung Suropati," jelas Akung, Rabu (6/12/2023).
Jelajah wisata edukasi ini, lanjut Akung, mereka upaya mengenalkan sejarah sejak dini kepada anak-anak. "Juga mengenalkan konsep wisata terintegrasi; religi, sejarah dan edukasi," jelas Akung.
Rute jelajah wisata edukasi ini, kata dia, bisa bertambah. Program ini akan dimulai awal tahun 2024.
(ega/ega)