Bangga! Bocah Banyuwangi Jadi Atlet Termuda Raih Medali di Cabor Menembak

Bangga! Bocah Banyuwangi Jadi Atlet Termuda Raih Medali di Cabor Menembak

Eka Rimawati - detikJatim
Minggu, 01 Okt 2023 13:38 WIB
Zulfan Zulkifli Asal Banyuwangi jadi Atlet Menembak-Peraih Medali Termuda di Usia 9 Tahun
Zulfan Zulkifli atlet menembak termuda di Porprov Jatim 2023 (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Achmad Yusuf Zulfan Zulkifli, bocah laki-laki berusia 9 tahun asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, mencetak rekor atlet menembak termuda dalam sejarah ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim.

Di usianya yang masih sangat muda, Zulfan sapaannya, mampu menunjukkan bakatnya dan berhasil memperoleh medali perak dalam pertandingan cabang olahraga (cabor) menembak kelas senapan dengan jarak 25 meter di ajang Porprov VIII Jatim 2023.

Yang termuda di antara atlit tembak lainnya, tidak membuat nyali Zulfan ciut. Dia justru bisa menandingi lawan dengan umur dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulfan diketahui masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar di MI Bustanul Mubtadiin, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Sejak dini, Zulfan memang dididik untuk menjadi atlet tembak yang handal.

Zulfan dilatih ayahnya sendiri, Zulkifli sejak kelas 3 MI sampai saat ini. Dia memulai mengikuti perlombaan mulai dari kejuaraan antar kecamatan hingga antar kabupaten. Lalu ini kali pertamanya dia bertanding di Porprov VIII Jatim tahun 2023, dan mendapatkan medali perak.

ADVERTISEMENT

Zulkifli mengatakan kegemaran menembak justru berangkat dari keinginan Zulfan itu sendiri. Ia ingin mengikuti jejak ayahnya yang juga sebagai atlet penembak.

"Selain hobi yang diturunkan dari ayahnya sendiri yaitu saya. Keinginan untuk berlatih menembak tidak ada paksaan dari saya, dan itu murni keinginan anak saya," ungkap Zulkifli Minggu (1/9/2023).

Sejak usia 8 tahun, jelas dia, Zulfan telah dilatih mulai dari fisik dan mental. Baru setelah itu berlanjut latihan untuk tata cara menembak. Kegiatan tersebut rutin dilakukan seminggu sekali.

"Latihan utamanya adalah fisik dan mental. Karena lawannya bukan atlet biasa, untuk anak sekecil ini harus dipersiapkan mental yang belum tertata. Untuk latihan satu minggu sekali rutin, dari jam 6 fisik setengah 8 sarapan dan jam 9 kita mulai latihan penembakan," bebernya.

Ketua Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Banyuwangi, Romadhoni Isyak mengapresiasi pencapaian luar biasa salah satu atlet binaannya tersebut.

Menurutnya, Perbakin saat itu mengirim 6 atlet menembak. Satu-satunya yang berhasil adalah Achmad Yusuf Zulfan Zulkifli. Atlet menembak termuda Banyuwangi ini mampu memberikan persembahan medali perak.

"Ini sungguh luar biasa. Ini adalah aset yang harus terus diasah dan bisa menjadi pelecut semangat untuk anak-anak Banyuwangi," kata Dhoni.

Dhoni menjelaskan, prestasi membanggakan itu tidak lepas dari semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat. Terlebih, dengan perombakan di tubuh Perbakin Banyuwangi mampu memberikan efek positif terhadap kemajuan olahraga menembak.

Dengan kepengurusan para kalangan muda yang lebih energik. Pihaknya, berkeyakinan para atlet menembak Banyuwangi akan lebih baik kedepannya. Meskipun tidak mudah, karena olahraga menembak adalah salah satu olahraga yang mahal.

Doni menambahkan, sepanjang Porprov Jatim, kontingen atlet menembak Banyuwangi telah banyak kemajuan beberapa tahun terakhir. Tahun 2022 lalu, berhasil menyumbang medali perunggu dan tahun ini berhasil membawa pulang medali perak.

"Kita optimis dengan didukung atlet menembak berbakat Banyuwangi, di tahun depan akan lebih banyak memberikan persembahan medali untuk mengharumkan nama Banyuwangi. Kita targetkan medali emas," tegasnya.




(erm/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads