Kisah Anak Penjual Es Gresik Wakili Indonesia di Ajang Balap Sepeda Dunia

Kisah Anak Penjual Es Gresik Wakili Indonesia di Ajang Balap Sepeda Dunia

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Jumat, 11 Agu 2023 10:31 WIB
Atlet balap sepeda Gresik M Andy Royan
M Andy Royan, atlet balap sepeda asal Gresik yang akan ikut ajang kejuaraan dunia (Foto: Dok. Istimewa)
Gresik -

Kegigihan Muhammad Andy Royan (20) dalam menggapai impiannya menjadi atlet balap sepeda berbuah manis. Warga Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Gresik ini bisa membawa harum nama bangsa Indonesia.

Meski berasal dari keluarga sederhana namun impian Andy mendunia. Hal ini tak lepas dari didikan dan dukungan sang ayah, ia pun berhasil mewakili Indonesia dalam kejuaraan internasional UCI Cycling World Championship 2023 di Glasgow Skotlandia pada tanggal 9 hingga 12 Agustus 2023 mendatang.

"Alhamdulillah bisa mewakili negara dan bisa mengangkat nama Kabupaten Gresik tempat saya tinggal," kata Andy, Jumat (11/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andy menceritakan mulai fokus mempelajari dunia sepeda sejak umur 12 tahun dan mendapat dukungan orang tuanya dan Wakapolres Gresik kala itu, Dolly A Primanto. Saat itu, ia lalu mengikuti klub SRBC (Surabaya Road Bike Community). Sebelum menjajal olahraga balap sepeda ia sempat mengikuti cabang olahraga sepakbola, futsal, pencak silat, dan beberapa olahraga lainnya.

"Semua sudah saya coba, tapi nggak bertahan lama karena bosan. Pas mutusin fokus di sepeda ada kesepakatan berdua sama ayah untuk disiplin berlatih. Karena untuk sampai di puncak kesuksesan dibutuhkan keseriusan (disiplin tinggi) dan biaya yang tidak sedikit," katanya.

ADVERTISEMENT

Andy pun berlatih selama hampir 1,5 jam dengan jarak 45 km sepulang sekolah. Ada 6 kali jadwal latihan dan 1 kali waktu recovery setiap minggu.

"Sepeda untuk kejuaraan dengan sepeda umumnya kan berbeda, harganya terbilang sangat mahal saat itu. Untuk harga atribut sepatunya saja mencapai Rp 1,2 juta," tutur pria yang lahir pada 3 September 2003 ini.

Setelah 2 tahun berlatih, dirinya mulai berpartisipasi dalam beberapa kejuaraan. Seperti Kejurnas di Tegal, meski baru pra. Namun pada usia 13 tahun itu, ia sudah membawa pulang juara pertama.

"Kemudian di umur 14 tahun akhirnya masuk Puslatda untuk mengikuti kejuaraan PON Papua, setelah itu pada tahun 2021 13 cabor dihapus di PON Papua, salah satunya sepeda terpaksalah seluruh atlet ini pulang ke rumah masing-masing," tuturnya.

Perjuangan Royan bukan tanpa kendala, ia pernah mengalami kecelakaan sampai pingsan di usia 13 tahun. Karena kondisi ekonomi yang pas-pasan ia mengobati sakit itu hanya dengan ala kadarnya.

"Yang paling mengesankan pascalomba di Kuningan, Tour de Linggajati Kuningan, gak dapat nomer atau gak dapat juara. Padahal selanjutnya harus ikut lomba di Tegal, kalo pulang ke rumah dulu nggak ada biaya untuk berangkat ke Tegal. Jadi menetap di Kuningan sambil tidur di Masjid. Karena kehabiasan uang saku, ngecor berdua sama Ayah di samping masjid selama 2 hari agar bisa ikut kejuaraan," jelasnya.

Ia pun selalu teringan dengan pesan orang tuanya yang hanya penjual es oyen. Ia pun selalu teringat kalimat yang selalu membakar semangatnya untuk mencapai dari ayahnya.

"Ingat terus kata ayah, 'si miskin berhak punya mimpi'," tanda Royyan.

Berikut beberapa prestasi yang pernah diraih M Andy Royan:

  • Juara 3 Asian Championship di Thailand, Juara 1 di Tiga kelas Djarum Foundation Internasional Series di Wonosari Gunung Kidul tahun 2019.
  • Juara 1 di Dua kelas ITT dan Qriterium serta Juara 5 IRR dikarenakan trouble di jalan di Porwirejo Jateng tahun 2019.
  • Juara 1 di Tiga kelas youth Djarum Foundation series di Lombok Barat tahun 2019, dan banyak lainnya.
  • Masuk dalam Puslatnas menjadi atlet berbakat nasional dan akan mengikuti Asean Games di bulan Oktober mendatang.



(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads