Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengunjungi Sanggar Kampung Lukis Ruslan di Desa Dawung, Kecamatan Ringinrejo, Rabu (21/6). Adapun kunjungannya kali ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaku seni di Kediri.
Dalam kunjungannya, bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini mendorong pelukis Sanggar Kampung Lukis Ruslan menggelar pameran tunggal.
"Kediri berbudaya ini berkesenian salah satunya, dan saya mendorong Pak Ruslan selaku pelukis yang ada di Kabupaten Kediri supaya beliau ini segera mengadakan pameran tunggal," kata Mas Dhito dalam keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan digelarnya pameran tunggal yang digelar Ruslan, ia berharap akan muncul pelukis lain dari Kabupaten Kediri yang bisa dikenal level nasional, bahkan internasional.
Sebagai kepala daerah, Mas Dhito mengaku siap memfasilitasi para pelukis jika nantinya mengadakan pameran. Adapun para pelukis bisa menggunakan tempat milik Pemkab Kediri seperti Pendopo Panjalu Jayati atau Convention Hall, sebagai tempat pameran.
"Di mana pun boleh nanti kita sediakan," ucapnya.
Mas Dhito mengungkapkan Sanggar Kampung Lukis Ruslan saat ini masih dalam proses penyelesaian. Namun, sanggar ini sudah aktif digunakan untuk kegiatan berkumpul pelaku seni lukis, termasuk mengajar seni lukis kepada warga.
Kampung Lukis Ruslan memang menjadi salah satu daya tarik yang dimiliki Desa Wisata Dawung. Mas Dhito pun mengaku keberadaan kampung lukis ini menjadi nilai lebih yang tidak dimiliki desa wisata lain di Kabupaten Kediri.
"Banyak desa, membuat desa wisata dengan konsep berbagai macam. Desa Dawung ini memiliki Pak Ruslan yang saat ini beliau memberikan ilmunya kepada warga yang punya bakat dan minat di seni lukis," ungkapnya.
Secara terpisah, Ruslan menjelaskan Sanggar Kampung Lukis dirintis sejak pandemi COVID-19. Hingga kini, setidaknya ada sekitar 100 orang belajar melukis di sanggar miliknya.
Ia mengaku kehadiran Bupati Kediri ke sanggar miliknya memberikan motivasi bagi dirinya.
Menurutnya, dorongan untuk mengadakan pameran tunggal menjadi tantangan karena saat ini ia masih berkonsentrasi menyelesaikan pembangunan sanggar. Terlebih untuk menghasilkan satu karya lukis realis setidaknya membutuhkan waktu lebih dari satu bulan.
"Semoga saja nanti bisa, karena saat ini PR saya harus menyelesaikan yang 3D karena berkaitan dengan desa wisata, mau tidak mau saya harus gas pol supaya segera cepat selesai," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kunjungannya, bupati juga melihat karya-karya Ruslan yang mengusung aliran realis. Ia menyebut ada banyak lukisan berukuran besar terpajang di dinding yang menggambarkan suasana pedesaan.
Selain itu, pada bagian dinding lain juga tengah dalam proses pengerjaan lukisan tiga dimensi. Adapun salah satu yang sudah terlihat hampir selesai merupakan lukisan kawanan gajah.
(ega/ega)