Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta pelajar SMP Negeri 2 Pare, Alfonsius Athalla Riang Kapuka yang mengirim surat kepadanya untuk membacakan surat tersebut di hadapan kelas secara langsung. Dalam suratnya pelajar itu menyoroti tentang masih minimnya kepedulian masyarakat Kediri terhadap kebersihan lingkungan.
Alfonsius menilai banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Seperti yang dia lihat di daerah Tertek, Kecamatan Pare. Minimnya kesadaran itu, bilamana dibiarkan secara tidak langsung akan berdampak pada kurangnya minat wisatawan untuk datang.
"(Saran saya) bapak bupati mengimbau masyarakat Kediri untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan jika mereka melanggar kebijakan beberapa kali mungkin bisa diberi sedikit sanksi," kata Alfonsius saat membacakan suratnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alfonsius membeberkan pentingnya memasyarakatkan penanganan sampah melalui penerapan 3R (Reduce Reuse, Recycle). Dia pun meminta bupati bisa mendukung kegiatan pembuatan kerajinan dari barang-barang daur ulang.
Mendengar kalimat per kalimat surat yang dibacakan pelajar itu, Mas Dhito beberapa kali terlihat menganggukkan kepala menandakan setuju.
"Hari ini ada seorang anak SMP yang bernama mas Alfonsius dia mengkritik sampah di Tertek. Nanti ini kita buatkan imbauan karena anak SMP saja bisa membuat imbauan," tutur Mas Dhito dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023).
Mas Dhito meminta imbauan membuang sampah pada tempatnya sebagaimana yang ditulis Alfonsius dalam suratnya itu bisa dicetak besar dan diperbanyak. Dia mengaku bangga dengan pelajar itu karena juga dapat memberikan saran untuk penanganan persoalan sampah.
"Dia sudah berfikir bagaimana 3R. Baiknya dia juga memberi saran bagaimana sampah ini dibuat produk ulang," urai Mas Dhito.
Mendengar surat yang ditulis mendapatkan apresiasi dari bupati, Alfonsius merasa bangga. Dia bahkan tak menyangka bilamana surat itu bakal dijadikan imbauan bagi masyarakat luas.
"Saya sangat bersyukur bahwa surat yang saya tulis sendiri bisa dijadikan imbauan untuk masyarakat Kediri melalui pak Bupati," ucap pelajar itu.
Guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Pare, Yuni Kuswidarti merasa senang orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu mau membaca dan mendengarkan sendiri surat-surat yang ditulis anak didiknya. Yuni merupakan guru yang mengajarkan materi surat menyurat dan meminta anak didiknya mengirimkan surat kepada bupati.
"Itu adalah wujud cinta anak-anak terhadap daerahnya, semoga ini bisa semakin memperkuat Kabupaten Kediri menjadi Kediri Berbudaya," ujar Yuni.
(fhs/ega)