Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengatakan harmoni antar Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan di Kabupaten Sidoarjo selalu terjaga dengan baik. Menurutnya, hal itu terjadi karena tiga kunci untuk merawat dan menjaganya.
Menurut Gus Muhdlor, kunci yang pertama adalah mengenal satu dengan yang lain. Kunci kedua adalah tidak berprasangka buruk terhadap yang lain, dan kunci yang ketiga adalah tidak mencari-cari perbedaan dengan yang lainnya. Dengan tiga sikap itu, ia yakin harmoni yang sudah tercipta akan selalu terjaga.
"Yang terpenting dan harus dijaga adalah harmoni semua warna, harmoni semua agama, harmoni semua suku di Kabupaten Sidoarjo tanpa memandang apa itu menjadi satu balutan lukisan yang indah untuk kita semua," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan saat Gus Muhdlor menjadi narasumber dalam kegiatan silaturahmi dan sarasehan FKUB Sidoarjo di gedung serbaguna HKBP Waru, Sabtu (26/11) malam kemarin.
Lebih lanjut, Gus Muhdlor mengatakan bukan perbedaan yang sebenarnya harus dicari, namun persamaan yang seharusnya dikuatkan. Sama-sama mendiami Sidoarjo dan sama-sama mencari rezeki di Kabupaten Sidoarjo, kata Gus Muhdlor, sudah cukup menjadi alasan untuk menjaga kerukunan.
"Coba sekali-kali cari persamaan kita, kita sama-sama lahir di Sidoarjo, kita sama-sama cari uang di Sidoarjo misalnya, persamaan ini yang sebenarnya harus kita tanamkan pada diri kita untuk menjaga dan merawat Kabupaten Sidoarjo,"ujarnya.
Ia juga mengatakan kerukunan dan persaudaraan menjadi aset tak terlihat untuk menjaga persatuan. Aset seperti ini harus dipupuk dan dirawat. Jangan sampai terseret oleh politisasi SARA.
Menurut Gus Muhdlor, warga Sidoarjo harus mampu menjaga Sidoarjo yang sejuk dan tentram bagi seluruh pemeluk agama, suku, ras dan golongan. "Sidoarjo harus tetap berada di rel nya yang adem, ayem, guyub rukun dan tentram," pesannya.
Kegiatan yang diselenggarakan FKUB Kabupaten Sidoarjo tersebut dihadiri oleh seluruh organisasi keagamaan. Tidak hanya dari NU, namun juga LDII dan juga organisasi keagamaan non Islam lainnya. Kegiatan itu turut mengundang Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo Arwani, Ketua PCNU Sidoarjo KH. Zainal Abidin serta Ketua FKUB Sidoarjo M. Idham Kholiq.
(ncm/ega)