Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) bekerja sama dengan Hasana Drone meluncurkan program kepemilikan drone untuk petani milenial. Program ini dibuat untuk mendukung penerapan smart farming di kawasan agropolitan Kabupaten Kediri.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap manajemen pertanian menggunakan teknologi modern dapat menyemangati kalangan petani milenial.
"Saya rasa ini program yang sangat seksi untuk membangkitkan semangat teman-teman petani milenial," kata Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, Selasa (15/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaksana Tugas Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo menyampaikan dalam program itu akan dicari dua orang petani milenial sebagai operator drone melalui proses seleksi.
Mereka yang lolos seleksi akan melakukan kontrak kerja dengan Hasana Drone selama 1 tahun. Setiap orang diberi target melakukan penyemprotan 2.000 hektare lahan.
"Setiap bulannya, operator tersebut akan diberikan gaji dan begitu target telah tercapai, drone akan menjadi milik yang bersangkutan," jelas Anang.
Bagi petani yang akan menggunakan jasa penyemprotan menggunakan drone dikenakan biaya Rp 175 ribu untuk luas lahan 1 hektare. Biaya itu, sebut Anang, dinilai jauh lebih murah dibandingkan penyemprotan secara manual menggunakan tangki.
Penyemprotan menggunakan drone jauh lebih cepat karena setiap 1 hektare lahan hanya membutuhkan waktu 10 menit. Selain efisien dari waktu dan biaya, penyemprotan menggunakan drone itu dinilai efektif dalam pengendalian hama.
"Menggunakan drone ini bisa digunakan gerakan pengendalian hama serentak, karena lahan yang bisa terjangkau lebih luas," ujar Anang.
(akn/ega)