.webp)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menghadiri kegiatan pelatihan bagi para pelaku ekonomi kreatif di Pendopo Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Bertajuk strategi branding produk ekonomi kreatif melalui media digital, pelatihan ini bertujuan sebagai persiapan para pelaku ekonomi kreatif untuk menghadapi potensi inflasi dan resesi. Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut atas arahan Presiden Joko Widodo.
"Karena hari ini dalam waktu yang singkat kita gercep (gerak cepat) atas arahan Bapak Presiden langsung menyentuh pelaku ekonomi kreatif untuk menyiapkan mereka potensi inflasi harga-harga yang naik maupun potensi resesi," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga menilai langkah ini penting dilakukan segera. Sebab, jika ke depan terjadi inflasi dan resesi maka akan berdampak terhadap perlambatan dan penurunan penjualan.
"Di mana akan ada perlambatan dan kemungkinan order yang menurun maupun juga langkah-langkah kita memperkuat ekonomi kreatif kita dengan branding dan digitalisasi," ungkapnya.
"Ini adalah bagian menciptakan 1,1 juta lapangan kerja tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," lanjut Sandiaga.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pelatihan dari Oke Oce INA Makmur, Diah mengatakan kegiatan ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM di Kabupaten Magetan yang terkendala untuk mengembangkan produknya. Pasalnya, ia melihat pelaku UMKM kerap mengalami, khususnya dalam mengembangkan kemasan dan branding.
"Seperti kita ketahui, UMKM itu untuk memasarkan produknya mengalami kendala. Karena kemasan dan brandingnya kurang. Sehingga kita perlu menghadirkan pelatihan ini," jelas Diah.
Di samping itu, Diah mengatakan program ini juga sejalan dengan upaya Sandiaga. Ia berharap para peserta yang mengikuti pelatihan bisa mengaplikasikan bekal yang didapat untuk memajukan usaha atau produk yang sedang dikembangkan.
"Ini juga selaras dengan program Pak Sandiaga selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang ingin menciptakan lapangan kerja 1,1 juta di tahun ini, dan 4,4 juta di tahun 2024," pungkasnya.
(prf/ega)
