Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN-SA) Surabaya kembali menambah jurnal terindeks scopus. Jurnal tersebut tentang disiplin ilmu Tasawuf, Filsafat Islam, Teologi Islam, dan Pemikiran Islam yang terindeks scopus sejak 2 Oktober 2022 di Amsterdam, Belanda.
Prestasi Teosofi ini sendiri telah melewati rintangan dan tantangan. Seperti pada tahun 2019 lalu, Jurnal Teosofi sebenarnya sudah mencoba untuk submisi ke Scopus. Sayangnya, saat submisi tertolak oleh tim Scopus dan Teosofi baru diperbolehkan submisi lagi setahun setelahnya.
Kemudian pada 29 Juli 2022, Teosofi kembali submisi ke tim Scopus. Setelah menunggu selama dua bulan, akhirnya Teosofi lolos penilaian tim penilai Scopus dan dinyatakan accepted.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berterima kasih kepada Tim Teosofi, Muktafi, Nur Hidayat Wakhid Udin, dan Fikri Mahzumi, Nur Hasib, dan Muhammad Misbah. Saya sampaikan terima kasih juga kepada Bapak Rektor, Dekan dan semua pihak yang mendukung kami," kata Editor in Chief jurnal Teosofi, Dr Mukhammad Zamzami Lc MFIL, Kamis (6/10/2022).
Ia menjelaskan, Scopus sendiri merupakan salah satu layanan indeksasi dan penyedia database atau pusat data jurnal yang berada di bawah naungan Elsevier. Elsevier sebuah organisasi atau perusahaan penerbit publikasi ilmiah internasional yang berbasis di Amsterdam, Belanda, dan berdiri sejak 1880.
"Scopus menjadi perbincangan para peneliti ketika mereka melakukan penelitian atau menyusun sebuah jurnal. Memiliki sebuah tulisan yang terindeks Scopus merupakan kebanggaan setiap peneliti. Selain membanggakan, hal tersebut juga akan menciptakan nilai positif bagi peneliti dan karirnya," ujarnya.
Menurutnya, selain Scopus, Elsevier juga meluncurkan Sciencedirect sebagai database literatur ilmiah. Baik Sciencedirect maupun Scopus berfokus pada 4 bidang kajian, yakni, ilmu hayati, sains fisik dan teknik, ilmu kesehatan, serta ilmu humaniora.
Selain Scopus, sebenarnya ada juga beberapa database lain yang berfungsi sebagai pusat data artikel ilmiah. Database tersebut ialah Web of Science (WoS), DOAJ, Doab, SpringerLink, Willey, dan lain sebagainya. Namun, di antara semuanya, Scopus yang paling diminati oleh kalangan peneliti dan akademisi.
![]() |
"Hal ini karena pada Scopus tidak hanya menjadi pusat database. Scopus juga menyediakan layanan untuk menilai sejauh mana dampak dari suatu jurnal. Apakah sebuah jurnal yang terbit berdampak signifikan atau tidak. Penilaian tersebut tercantum sebagai Scimago Journal Rank (SJR)," jelasnya.
Sementara Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Surabaya, Abdul Kadir Riyadi menilai Jurnal Teosofi ini layak terindeks internasional. Sebab, sudah banyak penulis dari luar Indonesia yang mempercayai Teosofi untuk menerbitkan karya akademik mereka.
"Selaku Dekan, saya sangat bangga dengan capaian Teosofi yang sudah terindeks Scopus. Saya sendiri punya misi agar tiga jurnal lain di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat yang sebelumnya sudah terindeks Sinta 2, di tahun-tahun mendatang bisa terindeks Scopus juga," tandasnya.
Rektor UINSA Surabaya, Prof Akh Muzakki juga apresiasi kepada tim pengelola Jurnal Teosofi. Sebab capaian Teosofi ini sangat mengejutkan.
"Selaku Rektor saya bangga dengan tim pengelola di dalamnya yang telah berjuang dengan keras untuk sampai di fase terakhir prestasi sebuah jurnal, yakni dapat terindeks Scopus. Saya berharap capaian Teosofi sekarang ini dapat memotivasi pengelola-pengelola jurnal di UIN Sunan Ampel Surabaya supaya mengikuti jejak Teosofi. Dengan dua jurnal terindeks Scopus, JIIS dan Teosofi, maka semakin menunjukkan reputasi kita di dunia internasional," kata Muzakki.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof Dr H Muhammad Ali Ramdhani pun bangga atas prestasi UINSA Surabaya. Sebab menunjukkan kemampuan terbaiknya.
"Saya bersyukur dan bangga atas capaian ini. Memang, UINSA Surabaya merupakan PTKIN yang konsisten dengan mutu. Di bidang riset dan publikasi, UINSA Surabaya telah menunjukkan kapasitas terbaiknya. Kemampuannya dalam menunjukkan akuntabilitas kualitas di bidang riset dan publikasi kini kian bertambah dengan terindeksnya Jurnal Teosofi di Scopus. Selamat," ujarnya.
(esw/fat)