Pemuda Jawa Timur kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Kali ini, penghargaan itu diterima Jubir Satgas COVID-19 Jatim, dr Makhyan JIbril Al Farabi. Dia memenangkan UK Alumni Award 2022 di bidang Science & Sustainability dari Inggris.
Penghargaan tersebut diterima dr Makhyan Jumat (11/2). Dari 6 finalis dari Indonesia, ada 2 orang yang berhasil menyabet penghargaan ini. Salah satunya dr Makhyan.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menerima penghargaan ini," ungkap dr Makhyan kepada detikJatim Selasa (15/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, penghargaan itu diberikan oleh Inggris melalui organisasi British Council. Terdapat 4 kategori yang bisa diikuti oleh orang yang pernah menempuh kuliah di Inggris dari seluruh dunia.
Dari 4ribuan yang mendaftar, terpilihlah 6 finalis dari Indonesia. Salah satunya dr Makhyan dengan kategori Science and Sustainability. Mereka lantas dinilai lagi dan mengerucut menjadi 2 orang saja yang mewakili Indonesia untuk menerima penghargaan ini.
"Penilaian utamanya adalah kemampuan alumni untuk mengaplikasikan ilmu yang diterima di Inggris pada masyarakat secara langsung," papar alumnus University College London (UCL) itu.
Pada kategori Science & Sustainability, dr Makhyan dinilai mampu untuk menerapkan ilmu di bidang Healthcare Enterpreneurship yang pernah ditempuh semasa kuliah S2 di Inggris. Yakni dengan kemahirannya dalam memimpin, menganalisis, dan berinovasi di bidang kesehatan.
Seluruh kemampuan itu diterapkan saat dia diamanahi menjadi anggota Satgas COVID-19 Jatim. Termasuk saat mengelola data 398.268 pasien COVID-19 Jatim. Kemudian menganalisis dan membuat keputusan dan kebijakan strategis terkait COVID-19.
"Itu semua harus transparan dan memastikan tim saya mengolah anggaran COVID-19 Jatim sebesar Rp 2,3 Triliun dengan baik dan mencapai target," tutur pria yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis Kardiologi dan Pembuluh Darah di Universitas Airlangga itu.
Baca juga: Jatim Moncer Bareng detikjatim |
Salah satu dampaknya adalah COVID-19 di Jawa Timur bisa dikendalikan dengan baik hingga Desember 2021. Bahkan, tingkat vaksinasi di Jatim mencapai 88 persen.
Setelah mendapat penghargaan ini, dr Makhyan berharap agar dirinya bisa terus berkontribusi untuk masyarakat Jatim. Serta mengajak pemuda Jatim untuk melanjutkan studi, terutama di Inggris.
"Di sana, kita bisa mendapat pengetahuan, keahlian, dan jaringan yang luar biasa. Sehingga kita bisa menerapkannya di Indonesia," ujar Mahasiswa Berprestasi Utama Fakultas Kesehatan Universitas Brawijaya tahun 2011 itu.
(hse/fat)