Ketenangan warga Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Pasuruan Selasa (16/12) pukul 06.30 WIB mendadak berubah. Ini setelah ditemukannya sesosok mayat perempuan di sungai setempat.
Rohim, warga setempat yang pertama kali melihat mayat mengatakan mulanya ia hendak memanen jagung di sawah yang ada di sekitar lokasi.
Ketika memarkir mobil di jembatan menuju sawah, ia melihat ada seseorang tubuh wanita memakai jaket warna hitam, celana kain warna krem, serta memakai helm warna pink berada di dasar aliran sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tidak bergerak. Saya menghubungi Suud (warga lain) dan dia laporan ke polsek," kata Rohim, Rabu (17/12/2025).
Polisi langsung bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP). Hasil penyelidikan sementara, wanita yang ditemukan tewas itu berusia 20-23 tahun.
"Polisi mayat kepala di bawah dan kaki berada di atas. Mayat berada di dasar sungai dan tidak terkena aliran air sungai," kata Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno.
Polisi kemudian memasang police line di lokasi. Petugas juga tampak melakukan identifikasi mayat. Sementara puluhan warga dan pengendara berkerumun di lokasi.
Dari hasil penyelidikan, korban diketahui atas nama Faradila Amalia Najwa (23). Korban beralamat di Dusun Taman, Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo dan tercatat sebagai mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
"Korban atas nama Faradila Amalia Najwa, lahir di Probolinggo 15 April 2004. (Statusnya) pelajar atau mahasiswa. Alamat Dusun Taman RT 002 RW 001 Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo," terang Joko.
Joko mengatakan ciri-ciri mayat memakai jaket warna hitam, celana kain warna krem. Korban masih memakai helm warna pink. "Mayat di pusarnya ada tindik," bebernya.
Mayat korban selanjutnya dievakuasi Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek, Gempol. Untuk mengetahui penyebabnya, polisi melakukan autopsi.
"Autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek, Gempol untuk memastikan penyebab kematian korban," kata Joko.
Pantauan detikJatim saat evakuasi, tak ditemukan luka akibat senjata tajam maupun senjata api. Pun Tidak terlihat darah dari tubuh korban.
"Bisa saja ada bekas luka benda tumpul. Makanya harus diautopsi untuk memastikan," terang Joko.
Sementara itu, informasi yang dihimpun di Desa Tiris, Probolinggo yang beredar menyebutkan mahasiswi semeter 2 diduga jadi korban pembunuhan. Terduga pelaku bahkan telah diamankan oleh kepolisian.
Agus, salah satu warga setempat membenarkan kabar tersebut. Ia menyebut terduga pelaku adalah kakak ipar korban berinisial AS yang merupakan anggota polisi.
Kabar itu, lanjut Agus, telah beredar setelah terduga pelaku diamankan Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim.
"Sudah ramai kabar penangkapan kakak ipar korban yang merupakan anggota polisi dan berdinas di Polsek Krucil. Katanya diamankan oleh tim Jatanras Polda Jatim," ujar Agus.
(auh/abq)











































