Buronan kelas kakap jaringan narkoba internasional, Dewi Astutik alias PA (43), akhirnya ditangkap. Perempuan asal Ponorogo yang masuk daftar pencarian Interpol ini diciduk BNN bersama Interpol dan BAIS di Kamboja.
Namanya selama ini dikenal sebagai aktor penting penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun. Penangkapannya menutup pelarian panjang yang membawanya lintas negara sejak bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
Dikutip dari detikNews, Selasa (2/12/2025), Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto dijadwalkan menjemput langsung Dewi di Kamboja sebelum diterbangkan ke Jakarta. Penangkapan dilakukan pada Senin (1/12) dan konferensi pers digelar hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan di Kamboja
Dewi ditangkap setelah adanya informasi keberadaannya pada 17 November 2025. Informasi itu menjadi titik awal perburuan.
"Kronologi bermula pada 17 November 2025 di mana Kedeputian Berantas BNN RI, dan Kedeputian Hukum dan Kerja Sama menerima informasi intelijen mengenai keberadaan target di wilayah Pnom Penh Kamboja," kata Suyudi kepada wartawan saat jumpa pers, Selasa (2/12/2025).
Menindaklanjuti informasi itu, BNN membentuk tim dan memberangkatkannya ke Kamboja pada 25 November 2025. Pada 30 November, tim tiba di Pnom Penh dan berkoordinasi dengan KBRI serta Kepolisian Kamboja. Penangkapan dilakukan 1 Desember 2025 siang waktu setempat di area lobi hotel di Sihanouk.
"Akhirnya Senin 1 Desember 2025, pukul 13.39 waktu setempat di area loby sebuah hotel di Sihanouk Kamboja," ujar Suyudi.
Dewi diketahui berada di dalam Toyota Prius putih bersama seorang laki-laki.
"Target terdeteksi berada dalam dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih dan langsung dilakukan upaya penangkapan oleh tim gabungan. Saat itu, target berhasil diamankan ketika sedang bersama dengan seorang laki-laki," ujarnya.
Setelah itu dilakukan verifikasi identitas.
"Pada saat di TKP penangkapan Tim BNN RI langsung melakukan verifikasi dan klarifikasi fisik untuk memastikan bahwa orang yang diamankan adalah benar dari DPO yang dimaksud," ujar Suyudi.
Dalam kesempatan lain, Komjen Suyudi menegaskan pemberantasan narkoba sebagai bagian dari agenda besar pemerintah.
"Berperang terhadap narkoba demi kemanusiaan tentunya sejalan dengan Asta Cita Bapak Presiden. Khususnya poin ke-7 terkait pemberantasan narkoba sebagai bagian reformasi hukum dan ketahanan bangsa," katanya.
Ia menegaskan narkoba bukan hanya soal kriminal.
"Narkoba dipandang sebagai isu kemanusiaan bukan hanya sekadar kriminalitas. Pengguna narkoba sebagai korban yang harus disembuhkan melalui rehabilitasi, bukan penjara," ujarnya.
Perjalanan Dewi Astutik: Dari TKW ke Buronan Interpol
Nama Dewi menjadi sorotan publik sejak dinyatakan buron Interpol dalam kasus penyelundupan sabu 2 ton senilai Rp 5 triliun. Perempuan ini diketahui pernah bekerja sebagai TKW di sejumlah negara.
Kepala Dusun Dukuh Sumber Agung, Ponorogo, Gunawan, membenarkan bahwa Dewi pernah tinggal di dusun tersebut pada 2009 setelah menikah dengan warga lokal.
"Belum pernah ketemu saya dengan Dewi. Dia pendatang dari Slahung, menikah dengan warga sini. Persisnya saya juga nggak tahu kapan dia berangkat jadi TKW," kata Gunawan.
Gunawan menyebut Dewi bekerja di berbagai negara.
"Kalau fotonya memang warga RT 1, RW 1, dia memang kerja di luar negeri sebagai TKW. Katanya di Taiwan, Hongkong, dan terakhir di Kamboja," imbuhnya.
Pamit ke Kamboja pada 2023
Salah satu tetangga, Mbah Misiyem, mengaku terakhir bertemu Dewi pada 2023 ketika Dewi berpamitan untuk bekerja ke Kamboja.
"Waktu itu pamitnya habis Lebaran, bilangnya mau kerja ke Kamboja. Saya sempat tanya kok jauh sekali, dia jawab di rumah nggak ada kerjaan. Saya juga tanya suaminya ditinggal gimana, dia bilang nggak apa-apa," imbuh Misiyem.
Misiyem juga mengetahui pola Dewi bekerja di luar negeri.
"Liburnya cuma sebulan di rumah, terus berangkat lagi," kata Mbah Misiyem.
Tak Terlalu Akrab dengan Warga
Meski pernah tinggal di Dusun Sumber Agung, Dewi disebut bukan warga asli dusun tersebut.
"Kalau yang namanya Dewi Astutik itu bukan warga sini, tapi kalau alamatnya Balong, memang benar," tegas Gunawan.
Gunawan mengungkapkan Dewi memang dikenal sebagian warga karena pernah tinggal bersama suaminya, namun tidak terlalu akrab.
Kabar Dewi menjadi buronan membuat warga terkejut.
"Ya gimana, saya nggak tahu ya, di sana kerjanya apa. Kalau benar seperti yang viral itu, ya prihatin. Pernah juga ke sini (polisi) buat memastikan alamatnya. Memang benar dia warga sini," ucapnya.
Simak Video "Video: Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Buron Sabu Rp 5 T Dewi Astutik"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)











































