Mutmainah (74) dibunuh dan dirampok ponakannya sendiri, Suwarno alias Nono (45), warga Dusun Kaliglugu, Desa Sumberagung, Peterongan, Jombang. Setelah dibunuh dan dirampok, jasad lansia ini dibuang dan dibakar pelaku di hutan Lamongan.
Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan menuturkan, pembunuhan ini terjadi di rumah Mutmainah, Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Tembelang, Jombang pada Minggu (2/11) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, Suwarno awalnya sebatas mengunjungi korban.
Sebab Suwarno dan istrinya sehari-hari mengelola bisnis simpan pinjam yang dimodali korban. Namun, belakangan ini pelaku sakit hati karena sering dimarahi korban. Sebab pelaku tak mampu mencapai target penagihan debitur sesuai keinginan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam itu, kedatangan Suwarno tak dihiraukan oleh Mutmainah. Karena sudah memendam sakit hati, emosi pelaku pun memuncak. Pelaku menyerang korban yang saat itu di atas tempat tidur.
"Pelaku membekap korban dengan bantal, lalu meyeretnya dari kasur ke lantai, kepala korban terbentur lantai," terangnya saat jumpa pers di Mapolres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Rabu (5/11/2025).
Mutmainah pun tewas setelah kepalanya terbentur lantai kamar tidurnya. Sebab kematian ini sesuai hasil autopsi tim dokter forensik yang menyatakan korban tewas akibat benturan benda tumpul yang keras di kepala.
Kematian Mutmainah pun membuat Suwarno ketakutan. Pelaku bergegas meninggalkan rumah bibinya untuk menitipkan sepeda motornya di Terminal Kepuhsari, Jombang. Selanjutnya, ia kembali ke rumah korban naik ojek online.
Malam itu, Suwarno merampok barang berharga di rumah Mutmainah. Mulai dari perhiasan emas yang dipakai korban, hingga uang tunai dan perhiasan emas yang disimpan korban di sebuah tas. Kemudian pelaku membungkus korban dengan seprei, lalu memasukkannya ke mobil Toyota Kijang Innova Reborn warna silver nopol S 1910 XK milik korban.
"Pelaku memakai Innova karena saat itu berada di dalam garasi. Sehingga tidak terlihat tetangga. Korban dimasukkan ke mobil, lalu dibawa ke lokasi pembuangan," jelas Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra.
Suwarno membuang jasad Mutmainah di hutan wilayah RPH Tanjung Wetan, Dusun Kalongan, Desa Lawak, Ngimbang, Lamongan. Tidak hanya itu, pelaku juga membakar jasad bibinya menggunakan bensin.
"Dipastikan korban dibakar dalam kondisi meninggal," tandas Margono.
Sebelumnya, Mutmainah tiba-tiba menghilang dari rumahnya. Hilangnya korban pertama kali diketahui adik kandungnya, Suwaji (56), warga Dusun Juwet, Desa Kedunglosari, Tembelang, Jombang pada Senin (3/11) sekitar pukul 07.30 WIB. Suwaji biasa ke rumah korban karena ia yang mengelola sawah korban.
Pagi itu, karena rumah kakaknya sepi, Suwaji menanyakan keberadaan Mutmainah kepada putra korban, Zainul Abidin (42). Zainul yang datang langsung mengecek kondisi rumah ibunya. Selain Mutmainah, mobil Toyota Kijang Innova Reborn warna silver nopol S 1910 XK juga hilang. Padahal, mobil tersebut sebelumnya di dalam garasi rumah korban.
Kejanggalan juga ditemukan Zainul di kamar tidur ibunya. Mulai dari seprei yang hilang, bercak darah pada sarung bantal, hingga ponsel korban yang tak bisa dihubungi. Oleh sebab itu, hari itu juga ia melapor ke Polsek Tembelang.
Tim gabungan dari polsek, Inavis, Resmob Satreskrim Polres Jombang melakukan olah TKP di rumah Mutmainah. Polisi juga menggali keterangan dari sejumlah saksi dan menganalisis rekaman CCTV. Hasilnya, Suwarno ditangkap di sekitar rumah korban sekitar pukul 11.00 WIB.
Berbekal pengakuan Suwarno, polisi berhasil menemukan jasad korban di hutan wilayah RPH Tanjung Wetan, Dusun Kalongan, Desa Lawak, Ngimbang, Lamongan sekitar pukul 18.30 WIB. Kondisi jenazah sudah hangus terbakar. Selain itu, mobil, perhiasan emas dan uang yang dirampok pelaku juga ditemukan.
(abq/abq)












































