Sebanyak 34 pria yang terlibat dalam pesta gay di salah satu hotel kawasan Ngagel Surabaya telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi membeberkan kronologi terjadinya peristiwa tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Edy Herwiyanto mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/10) malam. Sekitar pukul 21.00 WIB, petugas mendapatkan informasi terkait party seks sesama jenis.
Kasat Samapta Polrestabes Surabaya pun berkoordinasi dengan pihak Polsek Wonokromo dan melakukan penggerebekan di TKP. Di sana, ada 34 pria yang kedapatan tengah melakukan pesta seks.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pesta seks itu ada yang berperan sebagai pemodal atau yang memberi dana pelaksanaan kegiatan. Kemudian ada admin utama yang membuat flyer kegiatan dan menyebarkan ke media sosial. Lalu ada admin pembantu yang membantu menyebarkan informasi serta menjemput peserta saat tiba di lobby hotel, menyiapkan makanan hingga membuat game, serta ada peserta.
"Satu terdiri dari pendana, satu admin utama, 7 admin pembantu, dan 25 sebagai peserta sehingga total 34 yang diamankan," ujar Edy dalam konterensi pers, Rabu (22/10/2025).
Edy juga mengatakan bahwa pesta seks itu dikemas dalam tajuk Siwalan Party.
"Modusnya adalah pesta seks yaitu mencari kesenangan," katanya.
Sementara kronologi terselenggaranya pesta seks pada Sabtu (18/10) malam itu bermula dari tersangka bernama RK alias A alias DS kenal dengan MR alias A karena pernah sesama mengikuti event.
Selanjutnya pada tanggal 27 September 2025, acara RK alias A, alias DS menghubungi MR. Ia meminta MR alias A untuk berkenan menjadi pendana di acara yang dilaksanakan di hotel tersebut.
"Saudara MR alias A menyetujui. Kemudian memberikan dana sebesar kurang lebih Rp 1.780.000 untuk memesan dua kamar hotel," lanjut Edy.
Tak hanya itu, MR alias A juga menyerahkan uang sebesar Rp 435.000 yang digunakan untuk membeli obat perangsang sebagai doorprize atau hadiah. Uang tersebut ditransfer ke rekening RK alias A sebagai admin utama.
"Selanjutnya, RK alias A mengirim informasi terkait event tersebut yaitu berupa event Siwalan Party pada tanggal 18 Oktober 2025 melalui grup WhatsApp bernama Surabaya X-Male 2 yang akan diadakan di hotel wilayah Ngagel Surabaya," beber Edy.
Admin utama juga membuat flyer untuk mengundang peserta hingga membuat rules atau peraturan dalam event tersebut.
"RK alias A, alias DS juga menunjuk tujuh orang admin pembantu. Mereka sebenarnya saling mengenal karena sudah beberapa kali dilaksanakan event yang sama. Bukan hanya satu kali ini," jelas Edy.
Para admin juga bertugas mencari peserta dan menerima mereka yang akan tergabung dalam event. Selanjutnya, pesta seks itu diawali registrasi peserta pada Sabtu (18/10) sekitar pukul 18.00-21.00 WIB.
Bukan hanya berasal dari Surabaya, ada beberapa peserta yang disebut berasal dari sejumlah kota di dalam maupun di luar Provinsi Jatim.
Para peserta kebanyakan berprofesi sebagai pekerja swasta. Namun ada pula PNS, wiraswasta, hingga mahasiswa yang terlibat. Seluruhnya telah berusia dewasa.
"Setelah peserta datang dijemput oleh admin pembantu tadi di lobby kemudian diantarkan naik lift dan masuk ke kamar. Kemudian pada pukul 21.30 mulai dilaksanakan game sebelum dilaksanakan party," tutur Edy.
Edy menerangkan ada dua game yang dimainkan, pertama botol lingkaran. Para peserta diminta membuat lingkaran lalu masuk lalu musik handphone dinyalakan.
"Peserta bergiliran membuka dan menutup botol setelah itu digeser ke peserta lain. Ketika musik berhenti, peserta diberi hukuman berupa melepas baju, berciuman antara peserta satu dengan lainnya," terangnya.
Kemudian game yang kedua dinamai kissing. Di sana peserta diminta berhadapan kemudian melakukan suit gunting batu kertas. Peserta tang kalah diberi hukuman membuka baju sambil telanjang dan yang terakhir dihukum berciuman dengan peserta yang satu dengan lainnya.
Setelah sesi game selesai, barulah peserta melakukan acara puncaknya pada pukul 22.00 WIB. Mereka berpindah dari kamar yang satu ke kamar yang lainnya yang terhubung lewat connecting door.
Mereka lalu melepas seluruh baju dan celana hingga telanjang. Bagi peserta yang merasa bottom akan dipakaikan tanda pengenal berupa gelang fosfor untuk membedakan.
"Pada pukul 23.00 WIB saat mereka melakukan pesta seks itulah petugas datang kemudian mengetuk pintu kamar dan melakukan penggerebekan," pungkas Edy.
Kini para peserta telah diamankan di Polrestabes Surabaya. Mereka dijerat dengan pasal yang berbeda sesuai dengan perannya masing-masing.