Sederet Fakta Amuk Pegawai BUMN di Banyuwangi Tusuk Istri hingga Tewas

Sederet Fakta Amuk Pegawai BUMN di Banyuwangi Tusuk Istri hingga Tewas

Auliyau Rohman - detikJatim
Selasa, 21 Okt 2025 10:15 WIB
Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Getty Images/ilbusca
Banyuwangi -

Warga Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi, digegerkan aksi seorang pegawai BUMN yang tega menghabisi istrinya sendiri. Korban tewas bersimbah darah di rumahnya setelah diduga ditusuk sang suami.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (20/10/2025) pagi. Usai melakukan aksinya, pelaku tak sempat kabur dan langsung diamankan polisi di lokasi kejadian. Kasus ini kini tengah didalami aparat untuk mengungkap motif di balik tragedi rumah tangga tersebut.

Fakta-fakta Pegawai BUMN di Banyuwangi Tusuk Istri hingga Tewas

1. Istri Karyawan Bank Swasta, Suami Pegawai BUMN

Informasi yang dihimpun, korban berinisial D (54), yang sehari-hari sebagai karyawati sebuah bank swasta, sedangkan suaminya berinisial G yang bekerja sebagai pegawai badan usaha milik negara (BUMN).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Korban Tewas karena Tusukan

Lurah Panderejo M Safii mengatakan, kabar pembunuhan tersebut ia terima pada Senin (20/10/2025) pukul 09.30 WIB. Saat ditemukan, korban telah tewas karena tusukan.

3. Pasangan Ini Memiliki Tiga Anak

Safii menyebut pasangan suami istri itu memiliki tiga orang anak. Anak pertama berkuliah di luar kota. Anak kedua pelajar di salah satu SMK di Banyuwangi, sedangkan anak ketiga masih duduk di bangku tingkat SMP.

ADVERTISEMENT

Di rumah tersebut, mereka tinggal berempat bersama anak kedua dan bungsu. Diduga saat terjadi pembunuhan, kedua anaknya sedang sekolah. Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi.

"Kasusnya saat ini tengah ditangani pihak kepolisian," kata Safii, Senin (20/10/2025).

4. Keluarga Dikenal Harmonis dan Berkecukupan

Menurut Safii, pasangan tersebut memiliki keseharian yang biasa-biasa saja. Ia tidak pernah mendengar adanya kabar miring atau cekcok dalam rumah tangga mereka.

Secara ekonomi, keluarga tersebut juga terbilang berkecukupan. Apalagi, keduanya juga bekerja.

"Mereka baik-baik saja selama ini. Yang suami kerja di Pegadaian, yang perempuan di BCA. Aktivitas mereka sehari-hari bekerja berangkat pagi, pulang sore," beber Safii.

5. Motif Pembunuhan Masih Diselidiki

Tak lama setelah dilaporkan, sejumlah polisi kemudian mendatangi lokasi. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Blambangan. Sedangkan pelaku yang masih di rumah kemudian diamankan.

Belum diketahui apa motif kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut, namun pelaku kini masih diperiksa secara intensif di kantor polisi. Rumah tempat kejadian perkara (TKP) juga telah diberi garis polisi.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads