.webp)
Satresnarkoba Polres Ponorogo kembali menunjukkan taringnya. Sebanyak 11 pengedar narkoba dan obat terlarang ditangkap dalam operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025. Mereka diamankan di sejumlah lokasi berbeda di Ponorogo selama rentang 30 Agustus hingga 11 September.
Dua dari belasan tersangka tersebut ternyata merupakan residivis kasus serupa. Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo menegaskan penangkapan ini menjadi bukti keseriusan polisi dalam memberantas peredaran narkoba di Bumi Reog.
"Hasil Tumpas Narkoba Semeru kita mengungkap 9 kasus dan 11 tersangka, yang di antaranya dua orang residivis," ungkap Andin saat press rilis di Mapolres Ponorogo, Selasa (23/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tangan para tersangka, polisi menyita barang bukti berupa 2.896 butir pil double L, ratusan tablet pil tramadol, serta 1,18 gram sabu.
"Dari hasil pengungkapan tersebut kita berhasil menyelamatkan sebanyak 500 orang dari bahaya narkoba serta obat terlarang," tegas Andin.
Salah satu tersangka mengaku menjual obat-obatan itu secara bebas, bahkan kepada pelajar. Barang terlarang tersebut didapat dari luar daerah Ponorogo.
"Siapa yang butuh ya dijual gitu, dan jualnya melalui pesan WhatsApp," ujar salah satu tersangka.
Andin menambahkan, pihaknya masih mendalami kemungkinan jaringan luar daerah.
"Masih kita kembangkan, dari sebelas orang itu kita juga amankan dua orang perempuan yang juga bertindak sebagai pengedar," jelas Andin.
Para tersangka kini ditahan di Mapolres Ponorogo. Mereka dijerat Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman belasan tahun penjara.
(auh/abq)
