Universitas Jember (Unej) masih membuka peluang mengirim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke Kabupaten Lumajang. Namun, syaratnya jelas yakni harus ada jaminan keamanan dari pemerintah setempat.
Ketua LP2M Unej sekaligus penanggung jawab KKN Kolaboratif di Lumajang, Yuli Witono menyampaikan, pencurian motor yang menimpa mahasiswa Unej yang KKN di Lumajang sangat darurat. Pihak kampus tidak ingin mahasiswanya kembali dirugikan.
"Kami akan kembali mengirim KKN ke sana, jika ada jaminan keamanan. Kami tidak ingin merugikan mahasiswa kami lagi," kata Yuli, Selasa (12/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas peristiwa pencurian motor itu, pihak kampus berharap agar semua pihak melakukan refleksi. Serta tidak menganggap kejadian ini sebagai hal yang biasa.
"Artinya, peristiwa seperti itu harus menjadi perhatian serius," ujarnya.
Yuli menambahkan, peristiwa tersebut menjadi catatan bagi Perguruan Tinggi dan lembaga mitra. Agar ke depan, peristiwa semacam itu tidak kembali terulang.
"Sebab, tidak hanya menimbulkan kerugian harta benda. Tapi juga hal-hal yang dapat mengancam keselamatan para mahasiswa," paparnya.
Sebelumnya, terjadi pencurian 4 motor milik peserta KKN di Lumajang. Dua di antaranya terjadi di posko Desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso dan dua di posko Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.
Buntut dari peristiwa pencurian motor milik empat orang mahasiswa peserta KKN Kolaboratif asal Perguruan Tinggi Jember di Lumajang, pihak UNEJ menarik mahasiswanya. Penarikan dilakukan serentak pada 9 Agustus lalu sebelum masa berakhirnya program KKN Kolaboratif yang seharusnya tanggal 20 Agustus 2025.
(auh/hil)