Jatanras Polda Jatim Turun Tangan Buru Pelaku Curanmor Mahasiswa KKN

Jatanras Polda Jatim Turun Tangan Buru Pelaku Curanmor Mahasiswa KKN

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 12 Agu 2025 15:00 WIB
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim turun tangan membantu mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang menimpa mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif di Lumajang. Diketahui, ada empat motor milik mahasiswa yang digondol pelaku.

Aksi curanmor ini membuat ribuan mahasiswa terpaksa harus cabut dari Lumajang. Hal ini demi keamanan.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, pihaknya telah menerjunkan personel untuk memperkuat jajaran Polres Lumajang dalam memburu pelaku. Ia membenarkan pengerahan satu tim khusus Jatanras guna mempercepat pengungkapan kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim sudah bergerak untuk melacak keberadaan pelaku. Perbantuan personel ini untuk mendukung kinerja jajaran Satreskrim Polres Lumajang," kata Abast dalam keterangannya, Selasa (12/8/2025).

ADVERTISEMENT

Langkah ini menjadi bukti keseriusan Polda Jatim memberantas kasus kejahatan jalanan di Bumi Jaran Kencak. Sebab, lanjut Abast, dalam sepekan terakhir, rentetan kasus curanmor di Lumajang menyedot perhatian publik.

Beberapa kejadian bahkan berlangsung dalam waktu berdekatan. Salah satunya menimpa 2 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso.

Kala itu, sepeda motor yang terparkir di kantor desa raib setelah pelaku berhasil masuk gedung kantor. "Tim di lapangan bekerja siang dan malam. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membasmi kejahatan jalanan ini," ujarnya.

Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Jatim telah mengamankan 12 pelaku komplotan curanmor pada Jumat (1/8/2025). Belasan pelaku itu asal 4 Kabupaten, Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo.

Mereka diduga kuat sindikat yang beraksi di Lumajang. Serta, diduga kuat berafiliasi dengan kelompok lain.




(pfr/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads