Ayah Syahrama Pembunuhan Driver Ojol Sidoarjo: Kami Minta Maaf

Ayah Syahrama Pembunuhan Driver Ojol Sidoarjo: Kami Minta Maaf

Suparno - detikJatim
Selasa, 05 Agu 2025 20:50 WIB
Syahrama, tersangka pembunuhan driver ojol di Sidoarjo menjalani rekonstruksi di toko fotocopy Perumahan Griya Bhayangkara Permai, Desa Urangagung, Kecamatan Sidoarjo
Syahrama, tersangka pembunuhan driver ojol di Sidoarjo menjalani rekonstruksi di toko fotokopi yang dia kelola. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Keluarga Syahrama (36), terduga pelaku pembunuhan terhadap SAC (30), driver ojol perempuan asal Sekardangan buka suara. Dengan wajah penuh penyesalan keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada publik, terutama kepada keluarga korban atas perbuatan keji anak sulung mereka.

Ayah pelaku berinisial SS (66) menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada awak media saat ditemui di lokasi rekonstruksi di ruko fotokopi Jaya Makmur kompleks perumahan Gruta Bhayangkara Permai Urangagung, Kecamatan Kota, Sidoarjo, Selasa (5/8/2025).

"Kami meminta maaf atas perilaku anak saya. Saya juga merasa bersalah karena selama ini kurang memperhatikan dia," ujar Suhari lirih di lokasi rekonstruksi, Selasa (5/8/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahrama adalah anak pertama dari 2 bersaudara. SS mengaku sang anak sempat menjalani hukuman di Lapas Kelas I Surabaya (Porong) dan setelah bebas berjanji akan berubah dan menjalani hidup yang lebih baik.

"Setelah keluar dari lapas, dia bilang ingin berubah. Kami percaya, dan akhirnya saya beri kepercayaan untuk membuka usaha fotokopi di Urangagung," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Namun, Suhari mengakui bahwa anaknya tampak kurang cocok dengan pekerjaan itu. Aktivitas di toko fotokopi mulai menurun bahkan dalam 1 tahun terakhir jarang buka.

"Dia kurang cocok bekerja menjadi operator fotokopi, dia mengaku cocoknya bekerja mobile," kata Suhari.

Sementara itu, SH (27), adik kandung pelaku mengungkapkan bahwa hubungan komunikasi dengan kakaknya memang tidak terlalu dekat.

"Mas Rama itu orangnya temperamental. Saya juga jarang komunikasi. Kalau di rumah biasa saja, tapi dari cerita teman-temannya di luar itu dia gampang marah," ujar Sustiko.

Ia menyebut perubahan sikap kakaknya mulai terlihat sejak 2009 setelah keluar dari Lapas. Kemarahan dan sikap tertutup mulai sering muncul.

"Setelah keluar dari Lapas itu menjadi orang pendiam, namun sering marah-marah," imbuh Sustiko.

Sementara itu, Adi Setiawan (40), pemilik rumah kontrakan yang disewa keluarga Syahrama untuk usaha fotokopi juga menyampaikan kekagetan. Lapak fotokopi itu awalnya beroperasi normal sejak dikontrak tahun 2018 dengan perjanjian hingga 2031.

"Dulu setiap hari buka, tapi dalam setahun terakhir sering tutup. Saya tidak menyangka tempat ini jadi lokasi pembunuhan," kata Adi saat ditemui di lokasi.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads