Fauziah Priatiningsih (45) menyerahkan diri ke Polres Jombang pagi tadi karena mengaku telah membunuh suaminya, Lukman (50). Ia diduga menghabisi suaminya memakai racun.
Spekulasi pembunuhan menggunakan racun ini disampaikan Kepala Desa Johowinong, Rojiun Widodo. Ia mengaku menerima informasi dari anggota Polres Jombang yang melakukan olah TKP. Menurutnya, polisi sedang mencari barang bukti sisa racun lokasi pembunuhan.
"Keterangan dari petugas polres mencari barang bukti botol sisa racun, mungkin korban diracun. Tapi setelah dicari petugas belum ketemu sisa racunnya," terangnya kepada wartawan di lokasi, Rabu (25/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra menjelaskan, Fauziah menyerahkan diri ke polres pagi tadi dengan mengaku telah membunuh Lukman, suami sirinya. Sampai saat ini, pihaknya masih menyelidiki pengakuan Fauziah.
Pihaknya telah melakukan olah TKP di rumah yang dikontrak Lukman dan Fauziah. Rumah ini terletak di Dusun Karangtengah, RT 3, RW 2, Desa Johowinong, Mojoagung, Jombang. Para saksi terkait kasus ini juga diperiksa.
Sedangkan jenazah Lukman telah dievakuasi ke RSUD Jombang untuk diautopsi guna memastikan sebab kematiannya. Margono juga menerima informasi ihwal cara Fauziah menghabisi korban menggunakan racun.
"Informasinya seperti itu (pelaku meracuni korban), tapi kami menunggu penyelidikan dan penyidikan," tandasnya.
Lukman dan Fauziah sudah 10 tahun tinggal di Dusun Karangtengah dengan mengontrak rumah Suparmi. Menurut Kades Johowinong, mereka menikah siri. Rumah ini berada di lingkungan padat penduduk.
Kematian Lukman terungkap setelah Fauziah menyerahkan diri ke Polres Jombang pagi tadi. Polisi bersama perangkat desa pun mengecek rumah kontrakan ini. Benar saja, jenazah korban tergeletak di lantai kamar tertutup kasur lantai dan sehelai selimut.
Menurut Kades Johowinong, jasad Lukman sudah rusak dan mengering. Namun, aroma tak sedap masih tercium. Ia memperkirakan kematian korban sudah 40 hari lalu. Anehnya, warga yang tinggal persis di sebelah kiri rumah kontrakan ini mengaku tak pernah mencium bau bangkai.
(dpe/abq)