Lisa Mariana Buka Suara Usai Diduga Tipu Pembeli Piama

Lisa Mariana Buka Suara Usai Diduga Tipu Pembeli Piama

Auliyau Rohman - detikJatim
Selasa, 27 Mei 2025 12:10 WIB
Ilustrasi penipuan online
Ilustrasi penipuan (Foto: dok. Tokopedia)
Surabaya -

Dugaan penipuan jual beli piama yang menyeret nama Lisa Mariana terus bergulir. Setelah salah satu pembeli asal Surabaya, AA (27), mengaku menjadi korban dan hendak melapor ke polisi, kini pihak Lisa memberikan respons.

Melalui akun WhatsApp yang tertera di profil Instagram Lisa Mariana, seorang admin memberikan tanggapan singkat terkait tudingan tersebut. Ia membantah tuduhan penipuan.

"Tidak benar ya, sebaiknya sebagai pelapor jangan asal. Dan tidak usah belanja online jika tidak bisa menunggu," tulis admin tersebut dalam pesan WhatsApp kepada detikJatim, Selasa (27/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Admin tersebut juga menyebut bahwa keterlambatan pengiriman bukan berarti penipuan.

"Telat aja kak semua nggu (menunggu) tertib," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, AA (27) mengaku menjadi korban dugaan penipuan jual beli piama secara online. AA mengaku telah memesan 6 item dengan rincian 5 piama dan 1 tas makeup, namun barang tak kunjung dikirim.

AA menceritakan awal mula dirinya tertarik membeli piama dari Lisa Mariana. Awalnya, ia melihat Lisa Mariana live di TikTok untuk promosi jualan piamanya.

"Saya lihat dia live TikTok. Mukanya dia terlihat jelas dan ngomong langsung. Dia promosiin jualan piama. Terus dia suruh follow IG-nya, saya ikuti. Di bio IG-nya ada nomor WhatsApp, saya hubungi lewat situ," kata AA kepada detikJatim, Senin (26/5/2025).

AA lantas melakukan pemesanan pada Jumat, 16 Mei 2025. Saat itu ia membeli 3 pieces. Ia sempat menanyakan ketersediaan barang dan dijawab bahwa stok masih ready. AA kemudian mentransfer uang ke rekening atas nama Lisa Mariana Presley.

"Habis itu saya order. Pertama beli 3 pieces. Terus saya payment, dikasih nomor rekening atas Lisa Mariana Presley," sambungnya.

Namun saat menunggu beberapa hari, AA belum juga menerima nomor resi pengiriman. Ia terus menghubungi, namun tak kunjung mendapat balasan. Bahkan, setelah ditelepon, AA justru mendapat respon tak mengenakkan.

"Senin katanya dikirim. Terus saya order lagi 3 pieces. Kemudian saya minta resinya tapi gak ada jawaban. Terakhir saya cek hari Minggu. Hari Selasa cek lagi, gak ada jawaban sampai Jumat. Sabtu saya telepon, dia malah marah-marah. Katanya uang mau di-refund. Tapi sampai hari Minggu gak di-refund. Malah nomor saya diblokir," terangnya.

AA sempat berinisiatif menghubungi beberapa pembeli lain yang tergabung dalam grup yang sama. Dari situ ia mengetahui bahwa bukan hanya dirinya yang mengalami hal serupa.

"Ada 3 sampai 4 korban, termasuk saya. Semuanya belum ada yang dikirim. Mereka sudah ada yang bikin laporan tapi beda kota," sambungnya

AA mengaku mengalami kerugian total sebesar Rp 1,8 juta. AA kini tengah mengumpulkan bukti dan rencananya akan melapor ke Polrestabes Surabaya.

"Rencananya hari ini kalau gak gitu besok ke Polrestabes Surabaya. Maksimal besok," tegasnya.




(auh/hil)


Hide Ads