.webp)
Sat Reskoba Polres Gresik menangkap dua orang pengedar sabu. Salah satu pelaku disergap saat akan bertransaksi di belakang Balai Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo.
Kasat Reskoba Polres Gresik Iptu Joko Suprianto mengungkapkan, awalnya mereka menerima laporan dari warga bahwa sering ada seseorang yang mencurigakan di belakang balai desa. Warga juga pernah melihat orang tersebut mengeluarkan plastik kecil lalu menerima uang.
"Dari laporan itu kami intai sekitar lokasi. Kami dapatkan ciri-ciri orang yang dimaksud oleh warga, kemudian kami buntuti terus aktivitasnya," jelas Joko, Kamis (22/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu ada momen pas, pelaku disergap tanpa perlawanan. Saat diinterogasi, pelaku mengaku bernama Annas (23), asal Prambon, Sidoarjo.
"Dari saku celanya kami amankan sabu seberat 0,1532 gram. Kemudian kami kembangkan, kami tanya dari mana pelaku mendapatkan sabu," imbuh Joko.
Annas kemudian menyebut nama Tagfirul. Tanpa menunggu lama, polisi mengeler Annas menuju rumah Tagfirul lalu langsung meringkusnya.
Di rumah tersebut polisi mengamankan 21 poket sabu-sabu siap edar. Selain itu, ditemukan juga seperangkat alat isap, HP, dan uang Rp 1,5 juta. Total sabu yang diamankan dari tangan kedua orang tersebut seberat 19,174 gram.
"Mereka jual eceran. Satu paket sabu seharga Rp 300 ribu," tutur mantan Kanit Reskrim Polsek Manyar tersebut.
Kepada polisi, Annas dan Tagfirul mengaku diperintah oleh seseorang bernama Kartel. Kartel sendiri diketahui biasa menjajakan sabu di Surabaya. Baik Annas maupun Tagfirul sama-sama tidak pernah bertemu langsung dengan Kartel.
"Beberapa orang sudah kami tetapkan sebagai DPO. Mohon waktu untuk proses penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
(auh/hil)
