Kasus pemukulan petugas di SPBU 5469207, Desa Bancelok, Jrengik, Sampang sudah dipantau pihak kepolisian meski korban belum melapor secara resmi. Petugas yang menjadi korban pemukulan itu buka suara.
Korban Mohammad Arafik (22) mengaku hingga saat ini dirinya masih merasakan sakit di bagian mulut sebelah kiri. Dia dipukul oleh pemobil yang sempat dia tolak mengisi Pertalite karena menggunakan barcode mobil lain.
"Di barcode-nya mobil Expander, yang dipakai Brio. Pelat nomernya juga beda, jadi saya tolak," kata Arafik saat ditemui di SPBU, Senin (28/4/2025). "Gara-gara tiba-tiba dia tinju saya, spontan saya coba menghindar tapi masih kena juga," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arafik mengaku telah mencatat nomor polisi mobil itu dan dan menyimpan rekaman CCTV-nya untuk dilaporkan. Meski demikian dia masih menunggu manajemen SPBU apakah akan melaporkan hal ini ke polisi.
"Pihak manajemen saya sudah mengumpulkan buktinya dan akan melaporkan ini," katanya.
![]() |
Kapolres Sampang AKBP Hartono menyatakan petugas Polsek Jrengik telah mendatangi lokasi untuk memastikan terjadinya peristiwa pemukulan itu karena unggahan video rekaman CCTV-nya viral di media sosial.
Dia sampaikan bahwa kapolsek Jrengik AKP Heriyanto telah mendengar peristiwa penganiayaan terhadap petugas SPBU di wilayahnya. Dia menyatakan telah mengecek CCTV dan menayangkan langsung kepada petugas di lokasi.
"Anggota kami telah mengkroscek kebenarannya di lokasi. Selanjutnya kami masih menunggu laporan resmi (ke polres) dari pihak korban agar kasus itu ditindaklanjuti," kata Herianto.
Sebelumnya Arafik selaku petugas di SPBU 5469207 Desa Bancelok dipukul pengendara mobil saat melayani pembelian BBM. Beruntung, petugas lain segera melerai sehingga aksi itu terhenti. Pemukulan terhadap petugas SPBU ini terekam kamera CCTV.
Dalam video rekaman CCTV terlihat pengendara mobil Honda Brio itu turun dari mobil untuk memberikan barcode kepada petugas sembari membuka penutup tangki BBM.
Petugas SPBU itu terlihat memindai barcode tersebut kemudian mengecek bagian belakang mobil, yakni mencocokkan pelat nomor kendaraan. Beberapa saat kemudian terjadilah pemukulan terhadap operator itu.
(dpe/iwd)